Sabtu 01 Jul 2023 06:51 WIB

Kala Warga Lebak Bulus Soraki Dewi Perssik dan Sapi Kurban untuk Sahabat Ganjar

Ketua RT di Lebak Bulus terlibat kontroversi dengan pedangdut DP terkait sapi kurban.

Pedangdut Dewi Perssik terlibat kontroversi dengan ketua RT di Lebak Bulus perihal sapi kurban.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Pedangdut Dewi Perssik terlibat kontroversi dengan ketua RT di Lebak Bulus perihal sapi kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mediasi antara pedangdut Dewi Perssik dan Ketua RT 06 Kelurahan Cilandak Barat Malkan bersama warga sekitar berakhir buntu. Mediasi yang berlangsung di Masjid Babul Khoirot, Jalan Lebak Bulus II, Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan pada Kamis (29/6/2023) sore WIB, berakhir ricuh.

Dewi Persik pun disoraki warga ketika meninggalkan lokasi mediasi. Warga meneriaki DP, sapaan akrabnya, karena dianggap mencemarkan nama kampung Lebak Bulus. "Hidup Pak RT, hidup Pak RT," begitu sorakan ratusan warga yang menyaksikan langsung kepergian DP dari lokasi mediasi.

Mediasi yang dijaga Babinsa dan Bhabinkamtibmas di lantai dua masjid tersebut berlangsung panas. Hal itu memicu emosi DP hingga berteriak-teriak di dalam masjid. Dia pun meninggalkan masjid sembari menangis. Meski begitu, warga bukannya iba, malahan menyoraki DP karena dianggap menimbulkan kegaduhan terkait kurban sapi.

Baca: Naik Haji Undangan Raja Diributkan, Pengamat: Karena Ada Anies dan Ganjar

DP sempat berteriak-teriak hingga ditenangkan para asistennya, lantaran tak terima Ketua RT Malkan dan panitia menolak sapi kurban miliknya. Namun, Malkan membantah tudingan DP terkait penolakan menerima sapi kurban. Yang terjadi, malahan warga senang jika sapi kurban berbobot satu ton itu disembelih oleh panitia kurban RT 06 Kelurahan Cilandak Barat.

Sayangnya, yang terjadi adalah ketika sapi sudah diserahkan kepada panitia, tidak lama kemudian sopir DP meminta kembali hewan tersebut. Sang sopir yang berkomunikasi dengan ustaz, bukan ketua RT dan panitia, tidak menyampaikan kalau sapi tersebut tidak dipotong di situ. Sapi hanya dititipkan, kemudian nanti diambil untuk disembelih dan dibagikan di tempat lain.

Malkan pun akhirnya menyilakan DP mengambil sapinya kembali. Ketika ia diminta membantu mengangkat sapi, ia pun enggan. Malkan tidak mau repot-repot mengangkat sapi yang sudah dititipkan selama enam jam di tempatnya.

"Sudah diserahkan tiba-tiba diambil, bagaimana perasannya? Sementara anak-anak kecil di situ sudah lagi senang-senangnya melihat sapi, tiba-tiba diambil preseden buruk dunk, ada nih Pak RT, kok orang gak percaya sama saya. Bener dong?" kata Malkan dalam video klarifikasi dikutip Republika.co.id di Jakarta, Sabtu (1/7/2023).

Baca: Geger Akun Twitter PDIP Unggah Foto Ganjar di Makkah, Wajah Anies Dihilangkan

Malkan pun mempersialkan DP maupun sang sopir untuk mengangkat kembali sapinya. Menurut dia, mengangkat sapi seberat satu ton bukan pekerjaan yang mudah. Dia memilih tidak mau ambil risiko mengangkat dan mengantarkan sapi milik DP, karena sudah terlanjur dititipkan kepadanya.

"Satu kali dia minta Pak RT tolong dibantuin ngangkat sapi hampir satu ton, menurut yang nganter ya. Terus saya bukan orang yang profesional seandaianya terjadi sesuatu sama anak buah saya, sama saya pribadi atau apa oke angkat saja sendiri. Minta-minta tolong 'nanti saya kasih uang'," kata Malkan menjelaskan secara detail kronologi peristiwa itu.

"Bos jangankan Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, Rp 1 juta, Rp 100 juta gak mau buat bantu ngambil, eh ngangkat sapi. Apa saya itu merupakan permintaan saya Rp 100 juta itu saya tolak? Karena bukan kapasitas saya naikin sapi, karena saya gak punya kemampuan, itu sapi besar," ucap Malkan menambahkan.

Dia perlu mengklarifikasi tudingan DP yang menyebutnya meminta uang Rp 100 juta agar mau mengantarkan sapi kembali kepada yang punya. Malkan menegaskan, tudingan DP tidak benar sama sekali, termasuk soal panitia kurban menolak sapi pemberian DP. Yang terjadi adalah, sapi tersebut semula diserahkan kepada panitia, namun diminta kembali hingga membuatnya merasa heran.

"Tiba-tiba malemnya itu berita-berita katanya sapinya ditolak? Ditolak kok sampai ada di sini dari jam 10.00 sampai 16.00, ya enam jam. Apa itu bentuk penolakan namanya? Coba dari kalianlah, itu kalau dibilang penolakan, ketika diambil silakan, diambil," ucap Malkan menegaskan.

Baca: Ganjar Blusukan ke Jatipadang, Jaksel, Warga Curhat Masalah Banjir

"Yang jadi masalah mungkin dia, kita gak mau bantu. Ya ngapain kita bantu orang lu udah ngecapein gue. Waktu yang seharusnya belum kita terima hewan kurban kita terima, belum persiapan jadi buru-buru tiba-tiba sudah diambil lagi, kecewa nggak, cuma rada sedikit keganjel," kata Malkan.

Kasus itu meledak hingga kedua belah pihak dipertemukan lantaran DP melalui akun media sosialnya merasa dimintai uang Rp 100 juta oleh ketua RT di Lebak Bulus. Dia pun menuding ingin berkurban malah dipersulit, dan juga dimintai uang. DP pun mengakui, kalau sapi itu memang hanya dititipkan di panitia kurban, nantinya akan disembelih oleh ormas pendukung bacapres Ganjar Pranowo.

"Aku titip sapi karena aku warga di sini, karena aku tidak memberikan alamat aku, aku titiplah di masjid tempat rumahku, terus kita tiba-tiba ambil sapinya karena memang biar apa namanya disembelih di tempatnya teman aku, kebetulan temen aku eh di Sahabat Ganjar untuk aku dibagi-bagikan kepada warga setempat di sini di Lebak Bulus, aku minta listnya sama Pak Ustad," kata DP.

DP keluhkan sikap ketua RT...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement