Ahad 02 Jul 2023 17:25 WIB

Idul Adha 1444 H, Warga Takalar Sulsel Diajak GP Ganjar Pelatihan Sembelih Kurban

Sulsel dikenal kerap surplus jumlah hewan kurban.

Kelompok Gerakan Panrannuangku (GP) Takalar akan Idul Adha 1444 H dengan menggelar pelatihan penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam di Kelurahan Sabintang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan
Foto: Dok. RGT
Kelompok Gerakan Panrannuangku (GP) Takalar akan Idul Adha 1444 H dengan menggelar pelatihan penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam di Kelurahan Sabintang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, TAKALAR -- Kelompok Gerakan Panrannuangku (GP) Takalar akan Idul Adha 1444 H dengan menggelar pelatihan penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam di Kelurahan Sabintang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bukan hanya itu, para peserta pelatihan tersebut langsung mempraktikkannya dengan menyembelih seekor sapi pemberian sukarelawan Ganjar Takalar ini untuk dikurbankan. Kemudian, dagingnya disalurkan kepada masyarakat sekitar.

Wilayah Sulsel sendiri dikenal kerap surplus dalam ketersediaan hewan kurban setiap memasuki Idul Adha. 

Baca Juga

Seperti dilansir dari Antara, Dinas Peternakan Sulsel menyatakan ketersediaan hewan kurban pada tahun 2023 mencapai 75.289 ekor sapi, 2.406 ekor kerbau dan 33.279 ekor kambing. Sebagian besar hewan yang disembelih untuk kurban berasal dari pasokan lokal.

Ketersediaan hewan kurban setiap tahunnya sekitar 60 ribu ekor. Tahun lalu ada 68 ribu ekor sapi, saat ini sekitar 75 rubu ekor. Namun yang dipotong tahun lalu hanya sekitar 70 persen. 

Sulsel memiliki populasi hewan kurban terbesar ketiga di Indonesia setelah provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Karena itu, Sulsel menjadi pemasok lebih dari delapan ribu hewan kurban tahun ini.

Bahkan jumlahnya menembus 10 ribu ekor di luar Sulsel jelang Lebaran Haji sesaat sebelum pandemi muncul.

Koordinator Wilayah Gerakan Panrannuangku Takalar Daeng Bella mengatakan pelatihan penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam ini digelar agar masyarakat bisa memahami teknik penyembelihan sesuai syariat Islam. 

"Materi yang kami sampaikan mulai dari penjelasan tentang rukun hingga syarat penyembelihan hewan kurban. Kemudian, teknik penyembelihan, penyebutan selawat, sampai memperlakukan hewan kurban ketika dipotong," ucapnya, seperti dilansir dari Antara pada Ahad (2/7/2023). 

Menurut pria yang akrab disapa Ibel tersebut, dengan adanya pelatihan dan praktik penyembelihan hewan kurban ini, masyarakat Takalar lebih mendalami makna Iduladha. Contohnya, pentingnya berbagi kepada masyarakat kecil dan meresapi hikmah berkurban.

"Pemaknaan kurban bagi masyarakat Takalar sebenarnya adalah bagaimana masyarakat menjiwai pentingnya berbagi seperti saat ini kami menyediakan sapi untuk dikurbankan dan dagingnya dibagikan secara merata supaya masyarakat kecil bisa merasakan hikmah berkurban dengan pembagian daging ini," ujarnya.

Ibel berharap, setelah adanya kegiatan ini, masyarakat Takalar bisa menyembelih hewan secara mandiri sesuai syariat Islam. Dengan begitu, muncul spirit untuk terus menyiarkan nilai-nilai keislaman di wilayah ini.

"Mudah-mudahan setelah pelatihan kurban ini, masyarakat Takalar bisa paham secara 

detail bahwa makna kurban sebenarnya apa, cara penyembelihan yang sesuai syariat bagaimana, kemudian masyarakat punya spirit atas pentingnya berkurban bagi umat Islam," katanya.

Setelah pemotongan sapi, GP Takalar langsung menyalurkannya kepada ratusan masyarakat Sabintang. Dalam momentum ini, sukarelawan tersebut sekaligus memperkenalkan Ganjar Pranowo kepada masyarakat Takalar, Sulsel.

"Kami juga memperkenalkan masyarakat kepada sosok Ganjar Pranowo yang dekat dengan rakyat," kata Ibel.

Dia mengatakan, pelatihan ini disambut antusias oleh ratusan warga Kelurahan Sabintang. 

"Masyarakat sangat antusias dengan adanya pelatihan ini. Apalagi kami membawa sosok Pak ganjar. Di mana kegiatan ini dihadiri lebih dari 100 orang. Mereka sangat merespons positif. Mudah-mudahan Pak Ganjar bisa menjadi presiden pada 2024," ujarnya.

Sementara itu, Agus Salim, peserta pelatihan penyembelihan hewan kurban, berterima kasih atas pelatihan dan penyembelihan hewan kurban tersebut. Dia dan warga lainnya menyambut positif kegiatan yang diadakan sukarelawan Ganjar Takalar ini.

"Saya mewakili masyarakat Sabintang, Takalar, sangat bersyukur dengan adanya pelatihan dan penyembelihan hewan kurban sapi di lingkungan kami. Kami menyambut dengan antusias sekali," ungkapnya.

Menurut Agus, program pelatihan semacam ini harus dikembangkan agar masyarakat luas mengetahui tata cara penyembelihan hewan dengan baik dan benar.

"Pelatihan seperti ini perlu dikembangkan di masyarakat karena masih banyak yang belum paham tentang bagaimana penyembelihan hewan kurban yang lebih efektif dan sesuai syariat Islam," ujarnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement