REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Muhammad Iskandar, menyatakan, manajemen Persib Bandung sudah melakukan sosialisasi terkait sistem pertiketan terhadap sejumlah kelompok suporter Persib Bandung. Pernyataan menyusul adanya keluhan dan seruan aksi kelompok suporter tim berjuluk Maung Bandung tersebut.
Sebelumnya, Viking Persib Club (VPC) diketahui melakukan aksi walk out saat Persib Bandung menjamu Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada pekan pembuka Liga 1 2023/2024, Ahad (2/6/2023) sore WIB. Tidak hanya itu, VPC juga membatalkan aksi koregrafi di laga tersebut.
Kelompok suporter Persib lainnya, Bomber, juga memilih untuk tetap membeli tiket, tapi tidak hadir langsung ke stadion. Ini merupakan bentuk protes terhadap manajemen PBB usai kesulitan mendapatkan tiket laga tersebut. Begitu pula sebagai bentuk protes kenaikan harga tiket Persib Bandung.
Iskandar pun menegaskan, Persib Bandung akan melanjutkan upaya transformasi tata kelola klub ke arah yang lebih baik, termasuk soal sistem ticketing. Persib Bandung diketahui sudah merintis pemberlakuan tiket secara online sejak 2018.
Sistem ini, ujar Iskandar, sebenarnya sudah disosialisasikan kepada kelompok suporter Persib Bandung, yangs udah memiliki kuota, seperti Viking Persib Club (VPC), Bomber dan Forum Komunikasi Bobotoh (FKB). Sistem ticketing online ini pun akan terus dilanjutkan pada musim ini.
''Musim ini, sistem tersebut tetap kami lanjutkan. Pada pertandingan pertama melawan Madura United, tiket yang terjual mencapai 90 persen dari kuatao yang tersedia,'' ujar Iskandar dalam keterangan resmi yang diterima republika.co.id, Ahad (2/6/2023).
Iskandar menegaskan, Persib Bandung telah memberikan kemudahan kepada kelompok suporter, termasuk Viking Persib Club (VPC), dalam hal pertiketan. Hal ini menjadi respon dari Iskandar terhadap aksi yang dilakukan VPC di laga kontra Madura United. ''Apalagi, selama ini, Persib tetap memberikan kemudahan bagi komunitas, termasuk Viking Persib Club, dalam hal pertiketan,'' kata Iskandar.
Sejumlah kemudahan tersebut, ujar Iskandar, adalah soal alokasi tiket untuk komunitas suporter yang tetap terjaga H-2 sebelum pertandingan. ''Kemudian, kami longgarkan sampai H-1 pertandingan dan selalu diberikan kesempatan membeli lebih awal sebelum dijual untuk umum,'' tutur Iskandar.
Terkait proses verifikasi di aplikasi Persib App, yang dianggap menjadi kendala terbesar dalam memesan tiket, Iskandar menegaskan, manajemen Persib Bandung sebenarnya sudah meminta data anggota dari VPC sejak jauh-jauh hari. Namun, kendala itu muncul dari VPC sendiri.
Untuk musim 2023/2024, komunikasi sudah dilakukan antara Persib Bandung dengan VPC, baik via telepon ataupun pertemuan secara langsung sejak 20 Juni 2023. Dalam komunikasi itu, Persib Bandung sudah mengingatkan untuk melakukan proses registrasi dan verifikasi, termasuk kembali mengingatkan soal data anggota.
''Sebagai informasi, penjualan tiket bagi komunitas hanya mencapai 10 persen dari total seluruh penjualan tiket Persib Bandung vs Madura United,'' lanjut keterangan resmi dari Persib Bandung tersebut.
Terlepas dari adanya dinamika dalam pemberlakuan sistem ticketing online tersebut, Iskandar berharap tetap terjaganya hubungan baik antara manajemen Persib Bandung dan kelompok suporter. ''Kami akan selalu mengharapkan dukungan positif dari Viking, Bomber dan kelompok suporter lainnya karena hanya dengan berjalan bersama-sama, segala permasalahan yang muncul pasti akan bisa diselesaikan,'' kata Iskandar.