Selasa 04 Jul 2023 01:02 WIB

Kurban Idul Adha di Banda Aceh Capai 2.555 Ekor

Realisasi kurban di Banda Aceh lebih tinggi dari ketersediaan hewan kurban.

Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi kurban.
Foto: Dok. Republika
Ilustrasi kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Pangan Pertanian Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kota Banda Aceh menyatakan realisasi kurban Idul Adha 1444 Hijriah di ibu kota Provinsi Aceh itu mencapai 2.555 ekor terdiri atas 1.523 ekor sapi dan 1.032 kambing.

"Untuk jumlah pemotongan hewan kurban Idul Adha di Banda Aceh tahun ini mencapai 2.555 ekor," kata Kabid Pertanian dan Peternakan DPPKP Banda Aceh Bambang Anwar Sadat, di Banda Aceh, Senin (3/7/2023).

Baca Juga

Bambang mengatakan, pemotongan hewan kurban di Banda Aceh telah dilaksanakan sejak hari pertama lebaran Idul Adha 1444 H pada Kamis (29/6) sampai Sabtu (1/7).

Pemotongan hewan itu tersebar di sembilan kecamatan, yakni di Kecamatan Ulee Kareng 136 sapi dan 155 kambing, di Kuta Alam 234 sapi dan 118 kambing, dan di Syiah Kuala 202 sapi dan 99 kambing.

Kemudian, di Kecamatan Lueng Bata 173 sapi dan 135 kambing, di Banda Raya 186 sapi dan 161 kambing, di Baiturrahman 200 sapi dan 118 kambing.

Selanjutnya, di Kecamatan Meuraxa 146 ekor sapi dan 97 kambing, di Kutaraja 78 sapi dan 41 kambing, dan di Jaya Baru 168 sapi serta 108 ekor kambing.

Bambang menyampaikan, sebelum dipotong hewan ternak tersebut telah diperiksa kesehatannya oleh tim yang sudah terbentuk, terdiri atas dokter hewan dinas, penyuluh pertanian dan kelompok mahasiswa FKH USK Banda Aceh.

"Mereka (tim kesehatan) telah menguji dan memeriksanya dengan cara turun langsung ke kandang dan pasar," ujarnya.

Bambang menyampaikan, tingkat realisasi kurban tersebut lebih tinggi dari ketersediaan hewan kurban yang dimiliki oleh peternak di Banda Aceh yakni hanya 471 ekor terdiri dari kambing 187, domba sembilan, dan sapi sebanyak 275 ekor.

Bambang menuturkan angka realisasi kurban di Banda Aceh memang bisa lebih tinggi dari ketersediaan di Banda Aceh karena hewan yang dikurbankan itu tidak hanya berasal dari peternak Banda Aceh, melainkan juga dipesan dari daerah lainnya, terutama Aceh Besar.

"Banyak yang memesan hewan ternak untuk kurban dari Aceh Besar dan daerah lainnya," demikian Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement