Senin 03 Jul 2023 21:16 WIB

Komjen Agus Andrianto Bantah Ada Matahari Kembar di Polri

Pesan Wakapolri di Polri tak boleh ada blok-blokan, geng-gengan, dan patron-patronan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Eks Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Agus Andrianto (kiri) kini resmi menjadi wakapolri menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono.
Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA
Eks Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Agus Andrianto (kiri) kini resmi menjadi wakapolri menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Jenderal (Komjen) Agus Andrianto menegaskan tidak ada matahari kembar dalam institusi Polri. Hal itu terkait dengan penunjukan dirinya sebagai wakil kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (wakapolri) menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono.

"Tidak ada matahari dua, mataharinya satu, kapolri. Satya Haprabu-nya satu, kepada pemimpin negara, presiden. Tidak ada tawar-menawar," kata eks kepala Bareskrim Polri tersebut dalam acara pisah sabut wakapolri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023).

Istilah matahari kembar disampaikan oleh pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, saat menanggapi penunjukan Komjen Agus Andrianto sebagai wakapolri. Matahari kembar merujuk pada istilah dua kepemimpinan dalam satu organisasi.

Dalam pidato perdananya sebagai wakapolri, Agus mengingatkan kembali arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada HUT ke-77 Bhayangkara pada Sabtu (1/7/2023), bahwa Polri harus bersatu seperti sapu lidi, tegak lurus, kuat dan diikat dengan semangat kesatuan serta sinergitas.

"Apa yang disampaikan Bapak Presiden, institusi Polri ibarat sapu lidi, masing-masing sapu lidi harus lurus, harus kuat, harus diikat dengan semangat kesatuan dan sinergitas, tidak boleh ada blok-blokan, tidak boleh ada geng-gengan, tidak ada patron-patronan," kata Agus.

Eks kepala Polda Sumatra Utara itu mengajak seluruh personel Polri untuk berkontemplasi dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi. Hal itu agar tidak terjadi mengingat beban tugas kepolisian tidak lagi mudah dan ringan.

"Tugas semakin berat, tentunya perlu kekompakan bersama untuk bisa menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab Bapak Kapolri di dalam mewujudkan stabilitas kamtibmas maupun menyukseskan program-program pemerintah," ujar Agus.

Di akhir pidatonya, Agus menegaskan, wakapolri yang sebenarnya adalah Komjen Gatot Eddy Pramono. Sementara, dirinya sekadar meneruskan jabatan. "Mohon izin kepada Mas Gatot, panutan kami, senior kami, untuk terus bisa mengarahkan kami, Pak, sebenarnya wakapolri-nya tetap Pak Gatot, kami melanjutkan saja," katanya.

Sementara itu, Komjen Gatot dalam sambutannya diwarnai suasana emosional saat mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Polri. Selama 35 tahun bertugas, kata Gatot, banyak suka-duka yang dijalani hingga pasang surut Polri yang dihadapi bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Pada kesempatan ini juga saya mohon doa kepada Bapak Kapolri dan ibu dan seluruh jajaran Polri, kami akan kembali ke masyarakat. Di masyarakat, kami akan terus berinteraksi dan kami akan tetap menjaga nama baik dan muruah Polri untuk saat ini dan ke depan," kata Gatot.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement