Selasa 04 Jul 2023 16:31 WIB

Biaya UKT Tinggi, Camaba PTN Ini Pilih Mundur dan Kuliah di Universitas Swasta

Kampus swasta diminati karena keringanan biaya UKT yang dikurangi melalui prestasi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nora Azizah
Mahalnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas kini menjadi sorotan (Foto: ilustrasi)
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Mahalnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas kini menjadi sorotan (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliya (bukan nama sebenarnya) sempat diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) di Jawa Timur lewat jalur SNBT 2023. Perempuan asal tersebut masuk dalam daftar calon mahasiswa baru (camaba) di kampus tersebut.

Ibu dari Aliya, mengatakan, informasi diterimanya anaknya malah tidak membuat sang anak bahagia sepenuhnya. Biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang ditetapkan pada anaknya terbilang cukup mahal. 

Baca Juga

"Kena UKT tinggi, jutaan rupiah," kata sang Ibu, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (4/7/2023). 

Mengetahui biaya besaran tersebut, Aliya justru memilih mengundurkan diri. Ia tidak ingin membebani orang tuanya yang hanya bekerja sebagai karyawan swasta. Padahal sang orang tuanya tidak mempermasalahkannya karena meyakini uang dapat dicari.

Ia menduga sistem kampus mengira anaknya berasal dari keluarga mampu. Oleh karena itu, anaknya dikenakan biaya UKT cukup tinggi. Hal ini diyakininya karena sebenarnya ada banyak camaba di kampus itu yang diterima dengan UKT murah karena proses input datanya sesuai.

Menurutnya, saat ini anaknya sudah memutuskan untuk masuk ke ke salah satu kampus swasta di Jawa Timur melalui jalur prestasi atau nilai rapor. Di kampus tersebut, Aliya dikenakan UKT di bawah PTN sebelumnya untuk jurusan yang ia pilih.

Berdasarkan laporan yang diterima, biaya UKT di tiap prodi dan jenjang kampus tersebut berbeda. Kemudian juga ada Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) di kampus tersebut. "Sekarang di sana masih ada diskon 2,1 juta karena jalur prestasi dan bisa dicicil. Ada skema bayar lunas, dicicil sampai dua tahun dan lainnya," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement