Jumat 07 Jul 2023 00:24 WIB

Jokowi: RI Terbuka Kerja Sama Hilirisasi Mineral dengan Papua Nugini

Papua Nugini dinilai Jokowi sebagai mitra kerja sama.

Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) James Marape di APEC Haus, Port Moresby, Rabu (5/7/2023).
Foto: @jokowi
Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri Papua Nugini (PNG) James Marape di APEC Haus, Port Moresby, Rabu (5/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia bersikap terbuka terhadap ketertarikan Papua Nugini (PNG) untuk mempelajari langkah-langkah Indonesia dalam melakukan hilirisasi industri produk mineral.

"Berkaitan dengan mineral, sama Indonesia dengan PNG itu mineralnya melimpah, tapi PNG ingin karena melihat hasil stok nikel di Indonesia memberikan nilai tambah yang sangat besar sampai 30 kali sehingga PNG ingin melihat step-step-nya seperti apa dan Indonesia terbuka untuk itu," kata Presiden Jokowi setelah meninjau ladang jagung Food Estate Zona 9 di Kabupaten Keroom, Papua, Kamis, sebagaimana dipantau dari Youtube Sekretariat Presiden.

Baca Juga

Jokowi mempersilakan pihak PNG untuk melihat hilirisasi industri yang ada di Indonesia, baik di Morowali dan Weda Bay untuk komoditas nikel, di Gresik untuk tembaga, hingga di Bintan untuk bauksit. Jokowi juga mempersilakan PNG untuk mendalami berbagai peluang kerja sama hilirisasi, baik melalui BUMN ataupun swasta.

"Semuanya ada dan akan kita buka. Kalau mau kerja sama boleh dengan BUMN bisa, dengan private sector, sektor swasta juga bisa, tidak kerja sama pun tidak apa-apa, tetapi kita terbuka," kata dia.

Menurut Jokowi, kerja sama tersebut penting untuk kemajuan bersama, utamanya bagi negara-negara selatan.

"Ini untuk kemajuan bersama, terutama untuk global south. Selatan-Selatan ini penting sekali kita galang bersama-sama," ujarnya.

Selain itu, Kepala Negara juga menyebut bahwa hubungan Indonesia dengan Papua Nugini semakin baik. Hubungan yang baik tersebut akan direalisasikan dalam berbagai kegiatan konkret seperti pembuatan zona ekonomi di perbatasan karena potensi nilai perdagangannya yang besar.

"Kalau kita lihat misalnya di Skouw (Papua) saja itu nilai perdagangan per tahun mencapai 300 juta dolar AS, gede banget, hanya di Skouw saja sama Wutung (PNG). Nah, kalau di titik-titik yang lain dikembangkan zona ekonomi seperti itu akan baik. Itu yang kemarin kita tawarkan dan PNG setuju," kata Jokowi.Presiden Jokowi pada Rabu (5/7) melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) PNG James Marape di APEC Haus, Port Moresby, Papua Nugini, dan kedua pemimpin menyepakati penyusunan peta jalan kerja sama pembangunan untuk lima tahun mendatang.

"Indonesia juga akan segera mulai renovasi fasilitas Rumah Sakit Port Moresby, pembangunan Posko damkar, pengelolaan sampah di Vanimo, pembangunan sekolah di Wutung, dan peningkatan beasiswa pelajar PNG," kata Jokowi, Rabu (5/7).

Kepada PM Marape, Jokowi menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama dengan negara Pasifik, termasuk PNG.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement