REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM – Belanda akan memulangkan 484 artefak berharga yang dijarah dari Indonesia dan Sri Lanka selama era kolonial. Pemulangan itu menjadi yang pertama dilakukan setelah komite penasihat, dalam laporannya pada 2020, mendesak Pemerintah Belanda mengembalikan artefak budaya hasil jarahan kepada negara asalnya tanpa syarat.
“Ini momen bersejarah. Ini pertama kalinya kami mengikuti rekomendasi komite untuk mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak dibawa ke Belanda,” kata Menteri Kebudayaan Belanda Gunay Uslu, Kamis (6/7/2023), dikutip laman BBC.
Artefak yang akan dikembalikan ke Indonesia antara lain empat patung batu dari era Kerajaan Singasari, keris Kerajaan Klungkung, dan 132 benda seni modern dari Bali yang dikenal sebagai koleksi Pita Maha. Sementara sisa-sisa fosil “manusia Jawa”, termasuk di dalamnya tengkorak, yang pernah diminta Indonesia pada 2022 tidak dikembalikan oleh Belanda.
Fosil manusia Jawa adalah fosil hominid tertua yang pernah ditemukan ketika paleoantropolog Belanda Eugène Dubois menggalinya dari Indonesia pada tahun 1891 dan 1892. Fosil itu masih dianggap sebagai penemuan penting dalam pemetaan evolusi manusia. Saat ini fosil tersebut dipajang di the Naturalis Biodiversity Center di Leiden.
Indonesia berpendapat bahwa Eugene Dubois mengambil fosil dari Indonesia dalam konteks dominasi kolonial. Sejumlah sejarawan telah menemukan bahwa Dubois menggunakan pekerja paksa dalam proses penggalian fosil. Beberapa pekerja di antaranya meninggal saat bekerja untuknya.
Namun museum Belanda telah menolak tawaran restitusi di masa lalu. Negeri Kincir Angin mengklaim bahwa manusia Jawa tidak akan ditemukan jika bukan karena inisiatif Dubois dan benda-benda prasejarah tidak dihitung sebagai warisan nasional. Seorang juru bicara Pemerintah Belanda mengatakan kepada The Guardian bahwa tidak ada keputusan tentang pengembalian fosil manusia Jawa. “Tidak ada yang ditolak, tetapi beberapa hal membutuhkan waktu lebih lama dari yang lain,” ucapnya.
Belanda mengatakan semua artefak akan dikembalikan ke Indonesia tanpa syarat. Artefak-artefak nantinya akan disimpan oleh Museum Nasional di Jakarta.
Sementara itu artefak yang akan dipulangkan ke Sri Lanka antara lain meriam Kandy yang saat ini dipajang di Rijksmuseum Amsterdam, serta pedang upacara emas dan perak, pisau Singhalese, dan dua senjata.