Jumat 07 Jul 2023 19:57 WIB

Anak Sebaiknya Minum Susu Formula atau Susu Segar? Ini Kata Dokter

Sebagian orang tua terbiasa memberikan susu formula untuk anaknya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Susu sapi (ilustrasi). Selain susu segar, susu formula juga banyak dipasarkan.
Foto: Pixabay
Susu sapi (ilustrasi). Selain susu segar, susu formula juga banyak dipasarkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tua terbiasa memberikan susu formula dibandingkan fresh milk alias susu segar. Padahal, menurut dokter, susu yang sudah diubah menjadi bubuk, kandungan gizinya sudah berkurang.

"Hanya saja, untuk menghindari kekurangannya, biasanya susu formula itu ditambahkan. Kita sebutnya dengan fortifikasi, misalnya ditambahkan vitamin supaya bisa mengimbangi fresh milk," kata dokter spesialis gizi klinis dari RS Siloam TB Simatupang Jakarta, Christopher Andrian dalam acara media gathering "Ngopi Susu: Yuk #StartFresh dengan Greenfields Fresh Milk Pasteurisasi dari Peternakan Terbesar di Indonesia!" di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga

Ingin mencari susu yang alami, termasuk komponennya? Dokter Christopher menyarankan untuk memilih fresh milk. Lain halnya jika anak memiliki alergi atau intoleransi laktosa. Kalau ada alergi, bisa mencari susu yang nonlaktosa.

Sebenarnya, perlu-tidaknya susu formula bagi anak tergantung pada kebutuhan pemenuhan gizinya. Misalnya, dia memiliki gizi buruk.

"Kita tidak bisa memaksakan dia untuk minum fresh milk setiap hari. Kita juga harus cari susu yang padat kalori supaya berat badan dia bisa cepat naik. Beda-beda kebutuhannya. Makanya susu formula perlu ada resep tidak bisa sembarangan," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَا تَقْرَبُوْا مَالَ الْيَتِيْمِ اِلَّا بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ حَتّٰى يَبْلُغَ اَشُدَّهٗ ۚوَاَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيْزَانَ بِالْقِسْطِۚ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَاۚ وَاِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۚ وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْاۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَۙ
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”

(QS. Al-An'am ayat 152)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement