Jumat 07 Jul 2023 23:35 WIB

Naib Amirul Haj: Layanan Haji Telah Diberikan Secara Optimal 

Pelaksanaan ibadah haji harus mempertimbangkan aspek kemudahan.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H terus melakukan upaya preventif untuk mengantisipasi jamaah haji yang melempar jumrah di jamarat tidak kelelahan.Di depan Kantor Misi Haji Indonesia di Mina, PPIH Arab Saudi secara konsisten membagikan kurma, air mineral, dan oralit.
Foto: Dok MCH 2023
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H terus melakukan upaya preventif untuk mengantisipasi jamaah haji yang melempar jumrah di jamarat tidak kelelahan.Di depan Kantor Misi Haji Indonesia di Mina, PPIH Arab Saudi secara konsisten membagikan kurma, air mineral, dan oralit.

Oleh : Agung Sasongko, reporter Republika TV dari Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH – Pelaksanaan haji tahun ini dinilai telah dilakukan secara optimal dalam setiap layanan. 

Naib Amirul Haj, KH Dr M Saad Ibrahim, MA, pun mengapresiasi penyelenggaraan ibadah haji 2023. Menurutnya, ibadah haji itu ibadah yang kompleks meliputi banyak aspek, yaitu kemampuan fisik, mental, maupun harta. 

Baca Juga

Ibadah haji juga berat, karena terkait dengan cuaca, medan, situasi yang asing, makanan, ketersediaan air, penginapan, manajemen, hubungan antar jamaah, dan lainnya.

"Hampir dipastikan penyelenggaraan haji tidak akan pernah sempurna, betapa pun upaya optimal telah dilakukan," kata dia, Jumat (7/7/2023). 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, Kepesantrenan, dan Pembinaan Haji-Umrah itu menilai bahwa secara umum haji tahun ini sudah baik, bahwa masih ada kekurangan di sana sini, itu hal yang lazim, apalagi pelaksanaannya tergantung banyak pihak.

"Inilah yang dapat dilakukan secara optimal, selebihnya kita serahkan kepada Allah," imbuh Saad.

Melihat pelaksanaan ibadah haji yang kompleks dan berat, meliputi banyak aspek yaitu kemampuan finansial, fisik, mental, kecerdikan, manajemen, dan lain-lain. Pakar ushul fikih UIN Malang itu menyatakan pentingnya pandangan keagamaan yang mudah dengan empat alasan: 

Pertama, mabadi' al-fiqh itu sendiri meliputi 'adam al-haraj, taqlil al-takalif, al-tadarruj, dan ri'ayah mashalih al-Nas Jami'an. 

Kedua, Allah SWT sendiri berkehendak kemudahan untuk hamba-Nya, menebarkan kasih sayangnya, mengampuni, dan lain-lain.

Ketiga, manusia memiliki banyak keterbatasan yaitu fisik, psikis, pengalaman, pengetahuan, finansial, dan lain-lain. 

Keempat, Islam itu sendiri melalui banyak nash, khususnya urusan haji ini, memberikan banyak perkecualian untuk kemudahan pelaksanaannya.

Untuk menghadapi situasi ibadah haji seperti ini, mantan Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah Jawa Timur itu mengatakan, akan memberikan pandangan keagamaan yang mudah, ringan, mashlahah, bagi jamaah secara umum.

Meskipun demikian, Saad menegaskan agar tetap berpegang pada nash Alquran. “Menyandarkan sepenuhnya kebijakan kita untuk tetap berada pada koridor yang digariskan oleh nushush dengan prinsip memandang Allah sebagai Dzat yang merahmati, memudahkan, memberi pertolongan, mengampuni, sehingga andaikata salah pun tidak perlu membebani hati kita, tentu dengan tetap memohon petunjuk, bertawakkul, beristighfar, dan memohon pertolongan-Nya,” ujar dia. 

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

Oleh karena itu, Saad menjelaskan bagi yang sudah mengambil keputusan nafar awal, maka penuhi semampunya berbagai ketentuan. 

Jika tidak bisa, misalnya keluar dari kawasan Mina sebelum maghrib tetap berusaha terus hingga masuk malamnya, tetap bernafar awal, sehingga tidak perlu melempar lagi, yang faktanya memang amat berat. 

Terkait kemudahan Saad mencontohkan masalah membayar dam, jika tidak punya bisa puasa tiga hari di Makkah dan hari hari di Tanah Air. 

“Sepanjang ada pendapat yang paling ringan dari aimmatul madzahib, ambil pendapat itu. Jika tidak ada, walaupun hampir pasti ada, gunakan kemampuan yang amat terbatas ini untuk memberi solusi riil bagi semuanya itu, solusi yang memudahkan jamaah,” ujar dia.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement