REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan Dinas PU Bina Marga Jatim untuk segera melakukan asesmen dan menentukan tindak lanjut penanganan jembatan yang putus terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru. Dimana berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, terdapat lima jembatan yang putus akibat kejadian tersebut.
Lima jembatan yang dimaksud di antaranya jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng, di Kecamatan Candipuro. Kemudian jembatan penghubung Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang yang terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo; Jembatan Kali Regoyo yang merupakan penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan; jembatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter, serta Jembatan Kalibaru, Kecamatan Pronojiwo
"Selanjutnya kami juga akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan Balai Besar pelaksanaan Jalan Nasional Jawa-Bali," kata Khofifah, Sabtu (8/7/2023).
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di area lereng Gunung Semeru tidak saja mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin, tapi juga memicu longsor di sejumlah titik. Longsoran di antaranya terjadi di Piket Nol kilometer 58, Kecamatan Pronojiwo, yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan Lumajang-Malang jalur selatan.
Khofifah pun mengimbau pengguna jalan Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol untuk memilih jalur alternatif, yakni melalui Probolinggo. Khofifah mengingatkan para pengguna jalan agar tidak ambil risiko dengan memaksakan diri melewati jalur yang masih belum aman tersebut.
"Bagi masyarakat yang akan melewati jalur rawan tersebut kami imbau untuk memilih jalur alternatif yang lebih aman. Kita berharap bersama bencana banjir lahar dingin dan longsor akan cepat tertangani," ujarnya.
Plh Kalaksa BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda mengungkapkan, sedikitnya terdapat tujuh titik longsor yang menutup akses Lumajang-Malang via Piket Nol. Titik longsoran tersebar di Piket Nol kilometer 58 hingga 59, Desa Sumberwuluh dan Piket Nol kilometer 54, Desa Supiturang, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
TRC PB BPBD Kabupaten Lumajang, kata Andhika, terus melakukan proses pembersihan material longsor di lokasi kejadian dengan menggunakan alat berat berupa Bulldozer. "Kami juga berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Dishub Lumajang untuk mengatur lalu lintas pada saat penanganan material tanah longsor di lokasi kejadian," ujarnya.