Ahad 09 Jul 2023 20:01 WIB

OCA Izinkan Atlet Rusia dan Belarusia Ikuti Asian Games 2023

Keputusan itu bertujuan agar atlet Rusia-Belarusia lolos Olimpiade Paris 2024.

Pengunjung menghadiri pameran tentang Asian Games 2022 Hangzhou mendatang yang akan diadakan di Hangzhou, Kamis, 29 Juni 2023. Asian Games ke-19 yang semula dijadwalkan pada 2022 ditunda setahun karena kekhawatiran akan pandemi virus corona dan sekarang direncanakan pada 1 September. 23 hingga 8 Oktober 2023 di Hangzhou.
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Pengunjung menghadiri pameran tentang Asian Games 2022 Hangzhou mendatang yang akan diadakan di Hangzhou, Kamis, 29 Juni 2023. Asian Games ke-19 yang semula dijadwalkan pada 2022 ditunda setahun karena kekhawatiran akan pandemi virus corona dan sekarang direncanakan pada 1 September. 23 hingga 8 Oktober 2023 di Hangzhou.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada Sabtu (8/7/2023) menyetujui partisipasi lebih dari 500 atlet Rusia dan Belarus tanpa simbol kenegaraan dalam Asian Games tahun ini di Hangzhou, China. Langkah ini bertujuan membantu atlet-atlet itu lolos Olimpiade Paris 2024 akibat invasi Rusia di Ukraina.

Mereka akan bertanding hanya dalam nomor perseorangan dan tidak mendapatkan medali pada perhelatan yang digelar dari 23 September hingga 8 Oktober 2023.

Baca Juga

Sebelumnya pada Januari, Komite Olimpiade Internasional (IOC) membuat ringkasan peta jalan bagi atlet Rusia dan Belarus untuk mengikuti Olimpiade Paris 2024 dan Olimpiade Musim Dingin 2026 di Milan dan Cortina d'Ampezzo. Sejak itu OCA menunjukkan niat menerima atlet kedua negara itu dalam Asian Games.

Ukraina memimpin sekelompok negara yang menyuarakan penolakan atas langkah IOC itu.

Federasi-federasi olahraga internasional dipaksa membuat keputusan setelah IOC menyarankan mereka agar membatasi partisipasi atlet-atlet Rusia dan Belarus hanya dalam status atlet "netral".

Komite Olimpiade Rusia menolak keras syarat ketat kepada atlet-atlet mereka agar bisa kembali bertanding. Mereka menyebut langkah itu sebagai diskriminatif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement