Senin 10 Jul 2023 19:05 WIB

Tanggapi Klarifikasi Buro Happold, Pengamat: Sudahi Polemik Renovasi JIS, Tunggu FIFA

Pada akhirnya yang akan menentukan kelayakan JIS adalah FIFA.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Suasana Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023). Pemerintah akan merenovasi JIS sesuai dengan standar FIFA agar bisa menjadi salah satu venue penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023. Renovasi yang meliputi akses masuk bus bagi pemain dan pejabat, rumput stadion dan berbagai aspek teknis lainnya tersebut ditargetkan rampung dalam tiga bulan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/7/2023). Pemerintah akan merenovasi JIS sesuai dengan standar FIFA agar bisa menjadi salah satu venue penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023. Renovasi yang meliputi akses masuk bus bagi pemain dan pejabat, rumput stadion dan berbagai aspek teknis lainnya tersebut ditargetkan rampung dalam tiga bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buro Happold yang memberikan jasa konsultasi dan panduan desain dalam pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) telah mengklarifikasi bahwa pembangunan JIS tidak sesuai dengan panduan konsep desain orisinal dari pihaknya. Pengamat sepak bola Indonesia, Mohamad Kusnaeni berharap hal itu dapat mengakhiri polemik renovasi JIS.

"Sebetulnya tidak perlu lagi kita meributkan persoalan ini," kata Kusnaeni kepada Republika.co.id, Senin (10/7/2023).

Baca Juga

Ia menilai dari keterangan yang disampaikan Konsultan desain yang bermarkas di Inggris melalui laman resminya sudah jelas. Mereka telah mengklarifikasi sejauh mana peran mereka dalam pembangunan JIS. "Sebetulnya kan juga cukup jelas bahwa peran Buro Happold di situ ada dua. Selain jasa konsultasi, Buro Happold juga membuat panduan desain," kata dia.

"Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, bukan hal baru jika pelaksanaan proyek kemudian mengalami penyesuaian. Banyak faktor yang jadi alasan untuk melakukan penyesuaian di lapangan," ujarnya menambahkan.