REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mengaku akan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar untuk periode berikutnya. Pencalonannya akan dilakukan lewat forum resmi, yakni musyawarah nasional (Munas) pada 2024.
"Saya akan maju nanti pada saatnya, ketika betul-betul Munasnya terjadi, ya. Sesuai dengan periodisasi yang ada, periodisasi pilihan waktu yang ada," ujar Bamsoet di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/7/2024).
Ketua MPR itu juga angkat bicara soal namanya yang dikaitkan dalam isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar. Tegasnya, hal tersebut adalah keliru. "Ah keliru itu," ujar Bamsoet.
Ia mengatakan, penyelenggaraan munaslub memiliki mekanisme tersendiri yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar. Sampai hari ini, ia tak mendengar adanya rencana untuk menggelar munaslub.
"Saya malah belum denger, ada munaslub ya? belum, belum. Karena munaslub ada mekanismenya," ujar Bamsoet.
Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisjam menilai bahwa munaslub untuk menggeser Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum Partai Golkar sangat mungkin terjadi. Jika Munaslub terjadi, ia menilai ada satu sosok yang paling tepat mengisi posisi tersebut, yakni Luhut Binsar Panjaitan.
"Siapa yang selevel dengan Pak Airlangga, ya Opung, Luhut Binsar Panjaitan, itu kalau mau dilihat yang super hebat," ujar Ridwan dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Di Kabinet Indonesia Maju, Luhut merupakan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) yang selevel dengan Airlangga yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Luhut saat ini juga menduduki posisi Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar.
"Kalau sekarang menurut pendapat saya karena ini tinggal enam bulan sampai Februari, harus orang yang betul-betul mempunyai klasifikasi super hebat, sudah super, hebat lagi," ujar Ridwan.
Selain Luhut, ia juga menyinggung nama Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.