Sabtu 15 Jul 2023 23:38 WIB

Festival Kuliner Aceh Sajikan Makanan Tradisional Hingga Mancanegara

Festival kuliner ini menghadirkan 150 UMKM dari 12 kabupaten/kota.

Pedagang menjual makanan tradisional Aceh (ilustrasi). sebanyak 150 UMKM dari 12 kabupaten/kota di Aceh, dan sembilan provinsi se Sumatera, Banten dan DKI Jakarta.
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Pedagang menjual makanan tradisional Aceh (ilustrasi). sebanyak 150 UMKM dari 12 kabupaten/kota di Aceh, dan sembilan provinsi se Sumatera, Banten dan DKI Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pelaksanaan kegiatan Aceh Culinary Festival (ACF) 2023 menghadirkan ragam makanan tradisional mulai dari lokal Aceh, nusantara hingga berbagai jenis kuliner negara-negara di Asia hingga Eropa.

"ACF 2023 ini menyajikan kuliner citarasa tradisional lokal Aceh, nusantara, Asia, Afrika, hingga Eropa," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almuniza Kamal, di Banda Aceh, Jumat (14/7/2023).

Baca Juga

Pemerintah Aceh kembali melaksanakan ACF ke-9 sejak dilaksanakan pertama pada 2014 silam. Tahun ini festival kuliner Aceh digelar sejak 14-17 Juli 2023 di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh dengan tajuk "Culinary Culture Experience".

"ACF tahun ke-9 ini akan berfokus pada nilai-nilai budaya dan tradisi yang melekat pada kuliner tradisional Indonesia, khususnya kuliner Aceh," ujarnya.

Almuniza menyampaikan, dalam festival kuliner ini pihaknya menghadirkan sebanyak 150 UMKM dari 12 kabupaten/kota di Aceh, dan sembilan provinsi se Sumatra, Banten, dan DKI Jakarta. Mereka semua menyajikan makanan khas tradisional nusantara hingga mancanegara seperti Kimchi klo Korea, Tomyam, Takoyaki, Pad Thai, Briyani, Kebab dan lain sebagainya. Karena itu ACF 2023 menjadi salah satu destinasi wisata budaya dan kuliner yang layak ditunggu oleh para food traveler.

"ACF juga mengampanyekan aksi green food style yaitu gerakan festival ramah lingkungan," kata Almuniza.

Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI, Fahmi Akmal, menyampaikan bahwa Aceh Culinary Festival 2023 yang mengangkat ragam kuliner kearifan lokal dan nusantara ini bisa mendorong potensi wisata dan ekonomi kreatif di Aceh, serta destinasi wisata yang berdaya saing, inklusif dan berkelanjutan. Ia mengatakan, penting untuk menerapkan strategi storynomics yang mengedepankan narasi dan konten kreatif dengan memadukan perjalanan wisata menggunakan interpretasi menarik serta optimalisasi media digital.

"Tentunya, harus didukung oleh adaptasi dan kolaborasi dengan semangat 3G yaitu gerak cepat, gerak bersama, garap semua potensi lokal," katanya.

Fahmi menegaskan, Kemenparekraf sangat mendukung penyelenggaraan ACF ini sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi nasional dalam rangka pencapaian target pergerakan 1,4 miliar wisatawan nusantara dan 6 sampai 8,5 wisatawan mancanegara. Dirinya berharap event ACF ini depan berjalan lancar dan menjadi lokomotif penggerak ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya.

"Majukan pariwisata dan ekonomi kreatif, jaga dan kembangkan kuliner kearifan lokal, bersama jaga Indonesia," ujar Fahmi.

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki menegaskan kegiatan seperti ACF ini sangat baik untuk mengisi waktu masyarakat dalam aktivitas positif. ACF, kata dia, dapat mengenalkan secara lebih luas lagi beragam makanan khas tradisional lokal dan nusantara kepada masyarakat Aceh.

"ACF bisa memajukan ekonomi, khususnya kuliner dan UMKM di Aceh maju, Saya harapkan kegiatan seperti ini lebih sering diselenggarakan,"

Dirinya juga menekankan kepada masyarakat yang berkunjung ke ACF 2023 ini dapat menjaga kebersihan. Hidup bersih harus dibudayakan, salah satunya mau memisahkan antara sampah organik dan non organik.

"Nikmati lah acara ACF ini, sehingga bisa lebih memajukan kuliner, ekonomi dan UMKM di Aceh," demikian Achmad Marzuki.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement