REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (15/7/2023). Dia mengalami pusing karena dehidrasi, tapi kondisinya stabil. Kantornya menyebut tak ada indikasi potensi penyerahan kekuasaan.
Netanyahu dibawa ke Rumah Sakit Sheba di kota Tel Hashomer, dekat kediaman pribadinya di pantai Kaisarea. Media-media Israel melaporkan, Netanyahu dalam keadaan sadar dalam perjalanannya ke rumah sakit. Kendati demikian, dia dimasukkan ke ruang gawat darurat.
Channel 12 TV melaporkan, Netanyahu menderita sakit dada. Namun tak ada konfirmasi mengenai hal itu. Kantor Perdana Menteri Israel mengungkapkan, Netanyahu dirawat atas rekomendasi dokternya setelah mengeluh pusing ringan.
“Tes awal kembali normal, tanpa temuan. Diagnosis awal adalah dehidrasi,” kata kantor Netanyahu seraya menambahkan bahwa tes rutin lebih lanjut sedang dilakukan. Pernyataan sebelumnya mengatakan kondisinya baik-baik saja.
Belum jelas siapa yang mungkin menggantikan Netanyahu jika terjadi suksesi darurat. Ketika mantan perdana menteri Israel Ariel Sharon tumbang karena strok pada 2006, dia digantikan oleh wakilnya, Ehud Olmert.
Sementara itu, mantan perdana menteri Israel sekaligus pemimpin oposisi Yair Lapid telah menyampaikan dukungan untuk kesembuhan Netanyahu. “Saya berharap perdana menteri sembuh total dan sehat,” tulis Lapid lewat akun Twitter-nya.
Saat ini Netanyahu tengah terlibat kasus dugaan korupsi, penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan. Persidangan atas serangkaian kasus tersebut masih berjalan. Netanyahu telah membantah melakukan pelanggaran hukum dalam kasus yang didakwakan padanya.