Senin 17 Jul 2023 18:56 WIB

Mahasiswa UMY Diduga Jadi Korban Mutilasi, Ini Kata Pihak Kampus

Redho terlihat terakhir kali di warung makan burjo moteker

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kasus mutilasi di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, diduga terkait dengan seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sejak Selasa (11/7/2023) lalu.

Dalam kasus tersebut kepolisian mengungkap inisial adalah R.  Dari Kartu Tanda Penduduk (KTP), R merupakan warga Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Inisial itu sama dengan mahasiswa Fakultas Hukum UMY yang hilang yakni atas nama Redho Tri Agustian (20 tahun) dan juga berasal dari Pangkal Pinang.

Baca Juga

Pihak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengaku belum mendapatkan kepastian mengenai kebenaran hal tersebut dari pihak kepolisian.

"Untuk kepastiannya, kami masih menunggu informasi resmi dari kepolisian. Kami belum mendapatkan info ataupun dihubungi sehingga kami masih menunggu informasi secara resmi," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan AIK UMY, Faris Al-Fadhat kepada Republika, Senin (17/7/23).

Ia menambahkan, pihak kampus baru mengetahui mengenai status mahasiswa dan inisial korban melalui konferensi pers Polda DIY. Pihak kampus pun belum mau menduga-duga akan kebenaran di balik menghilangnya mahasiswa mereka. "Kami tidak ingin mendahului dan tetap menghormati tugas pihak kepolisian," katanya.

Menurut Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mahasiswa yang dilaporkan hilang tersebut dilaporkan ke Polsek Kasihan, Bantul pada Kamis (13/7/2023) lalu karena tidak bisa dihubungi keluarga sejak Selasa (11/7/2023).

"Memang laporan orang hilang ada, dilaporkan ke Polsek Kasihan pada Kamis (13/7/23) lalu," ujar Iptu Jeffry saat dikonfirmasi Republika, Senin (17/7/23).

Iptu Jeffry menjelaskan, Redho dilaporkan hilang oleh tantenya pada Kamis (13/7/23) pukul 12.30 WIB ke Polsek Kasihan, setelah tidak bisa dihubungi sejak Selasa (11/7/23) oleh orang tua korban. Mahasiswa yang tinggal di Kos Azka di Tamantirto, Kasihan, Bantul ini terakhir dilihat oleh seorang saksi, teman kosnya, di warung makan burjo moteker yang tidak jauh dari tempat kos.

Pada saat itu, korban hanya memesan nasi lauk kemudian dibungkus dan buru-buru pergi. Namun, saksi tidak tahu yang bersangkutan pergi ke arah mana.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement