Senin 17 Jul 2023 19:00 WIB

Politik Singapura Diguncang Isu Perselingkuhan

Ketua dan anggota parlemen Singapura mengundurkan diri karena perselingkuhan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) berbincang dengan Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan-Jin (tengah). Ketua Parlemen Singapura, Tan Chuan-Jin dan anggota parlemen Cheng Li Hui telah mengundurkan diri
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) berbincang dengan Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan-Jin (tengah). Ketua Parlemen Singapura, Tan Chuan-Jin dan anggota parlemen Cheng Li Hui telah mengundurkan diri

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Ketua Parlemen Singapura, Tan Chuan-Jin dan anggota parlemen Cheng Li Hui telah mengundurkan diri karena perselingkuhan. Ini adalah insiden terbaru yang mengguncang Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/7/2023) Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan, kedua politisi tersebut harus mengundurkan diri untuk mempertahankan standar tinggi kesopanan dan perilaku pribadi yang telah ditegakkan oleh PAP selama ini.

Baca Juga

Lee mengatakan, dia telah mengetahui tentang hubungan perselingkuhan antara Tan dan Cheng setelah pemilihan umum 2020. Lee telah menasihati keduanya. Lee terakhir kali menasihati kedua politisi itu pada Februari 2023.

Namun tampaknya nasihat Lee tak mempan. Belum lama ini, Lee menerima informasi bahwa hubungan antara Tan dan Chen masih berlanjut. Lee mengatakan, dia bertemu Tan setelah pulang cuti dari luar negeri.

“Selama diskusi, dia setuju untuk segera mengundurkan diri, karena perilakunya yang tidak sesuai dengan parlemen maupun hubungannya yang tidak pantas dengan Cheng, yang dia katakan akan diakhiri, tetapi dia tidak melakukannya,” ujar Lee, dilaporkan The Straits Times, Senin (17/7/2023).

Pengunduran diri Tan dan Cheng terjadi setelah penangkapan Menteri Transportasi, S. Iswaran minggu lalu. Iswaran telah dibebaskan dengan jaminan. Namun penyelidikan korupsi yang melibatkan Iswaran masih berlangsung.

Dalam suratnya kepada Lee, Tan mengatakan bahwa dia mengundurkan diri sebagai anggota PAP, ketua parlemen, dan anggota parlemen untuk Marine Parade Group Representation Constituency (GRC). Tan mengakui bahwa dia telah membuat kesalahan. Tan mengatakan, perselingkuhan ini telah menambah luka pada keluarganya.

“Saya telah mengecewakan mereka. Kami telah berbicara tentang perilaku pribadi saya sebelumnya. Ada area di mana saya gagal,” kata Tan.

Tan berkata, dia telah membicarakan masalah ini dengan istrinya. Tan setuju bahwa dia harus menjauh dari politik dan fokus kepada keluarganya.

“Saya harus bertanggung jawab atas mereka, dan membantu menyembuhkan keluarga saya.  Kami membutuhkan ruang untuk pulih dan menyelesaikan masalah," ujar Tan.

Lee mengatakan, dia menghargai pengakuan Tan. Lee memahami keinginan Tan untuk menjauh dari politik dan menyelesaikan masalahnya bersama keluarganya. Lee mengaku prihatin karena Tan meninggalkan politik dalam keadaan terpuruk.

Lee mengatakan, Tan telah menawarkan untuk mengundurkan diri pada Februari. Lee menerima pengunduran diri itu, tetapi menunda untuk memastikan bahwa warga Tan di wilayah Kembangan-Chai Chee dari Marine Parade GRC terus diurus. Menteri Kebudayaan, Masyarakat dan Pemuda, Edwin Tong, yang juga anggota parlemen di Marine Parade GRC, akan mengurus area pimpinan Tan.

Sementara itu, dalam surat pengunduran dirinya, Cheng mengaku sangat menyesal atas situasi tersebut. Dia meminta maaf kepada partai, warga, dan sukarelawan.

"Saya sangat menyesal mengundurkan diri dalam keadaan seperti ini, dan ingin meminta maaf kepada partai, serta kepada warga dan sukarelawan saya," ujar Cheng.

Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga, Masagos Zulkifli akan menggantikan Cheng di Tampines East. Tan dan Cheng telah menghapus akun media sosial mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement