Senin 17 Jul 2023 20:24 WIB

Zainut Ngaku Dicopot dari Wamenag karena Permintaan Partai, PPP Bilang Hak Presiden

Presiden Jokowi tegaskan pencopotan Zainut dari Wamenag karena permintaan PPP.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/Dessy/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi kena reshuffle.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi kena reshuffle.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono membantah digesernya Zainut Tauhid Sa`adi dari posisi Wakil Menteri Agama (Wamenag) dikarenakan kehadirannya dalam acara Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Menurutnya, reshuffle atau perombakan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita tidak ada, tentu Pak Presiden sebagai yang memiliki hak prerogratif ya tentu mengambil keputusan ya melalui penelaahan yang luas dan tidak semata-mata dari partai," ujar Mardiono di iNews Tower, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Baca Juga

Seluruh kader PPP siap dengan tugas negara yang diberikan oleh Jokowi. Dalam hal ini adalah Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Saiful Rahmat Dasuki yang ditunjuk Jokowi menjadi Wamenag menggantikan Zainut.

"Kader-kader kami sudah biasa bagaimana untuk menjalankan tugas negara itu semua, semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara dan kemudian tugas politik untuk berjuang dalam parpol dan muaranya pada akhirnya untuk kepentingan negara," ujar Mardiono.

Diketahui, Zainut menghadiri acara pelantikan anaknya, yakni Najmi Mumtaza Rabbany sebagai kader Partai Perindo. Ia sudah memberikan klarifikasi, kehadirannya bukan dalam kapasitas sebagai Wamenag, melainkan orang tua Najmi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement