Senin 17 Jul 2023 16:35 WIB

PPP Takut Kalau Ganjar tak Terpilih Program Jokowi akan Berhenti

PPP khawatir Indonesia akan terjerembab seperti negara Amerika Latin.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Plt Ketua Umum PPP Mardiono
Foto: Republika/Febryan A
Plt Ketua Umum PPP Mardiono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyampaikan sejumlah alasan mengapa partainya mantap mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Salah satunya, Ganjar adalah sosok yang memastikan akan melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun.

Keberlanjutan harus dipastikan hadir dalam mempersiapkan bonus demografi pada 2038 hingga 2045. Ia takut, keberlanjutan untuk memanfaatkan bonus demografi tak dapat tercapai jika Indonesia dipimpin oleh presiden yang salah.

Baca Juga

"Jika nanti kepemimpinan kita tidak bersambung, maka seluruh program-program ini akan stuck dan kita akan berpoco-poco sebagaimana di negara-negara Amerika latin yang sudah hilang kesempatan, tidak mampu menangkap bonus demografi itu," ujar pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono dalam pelatihan juru kampanye Ganjar, Senin (17/7/2023).

Ia tak ingin Indonesia menjadi seperti negara-negara pasien Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Negara-negara yang tak bisa memanfaatkan bonus demografinya.

"Karena itu kita semua di sini bertekad pertama untuk kita sukseskan Pemilu 2024 adalah sebagai tindak lanjut dari pembangunan nasional kita," ujar Mardiono.

Ganjar dipandang sebagai sosok yang tepat untuk menghadirkan keberlanjutan usai kepemimpinan Jokowi. Sosok yang diyakininya dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dengan memanfaatkan perkembangan dan kemajuan zaman.

Gubernur Jawa Tengah itu juga sosok yang paham permasalahan masyarakat di berbagai tingkatan. Sebab, ia lahir di desa dan dari orang tua yang sederhana, serta paham dengan kemajuan teknologi informasi.

"Beliau juga memahami dengan kesederhanaan anak-anak Indonesia, karena itu kita yakini Pak Ganjar Pranowo adalah yang tepat melanjutkan estafet kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam melanjutkan semua yang menjadi program-program kerjanya," ujar Mardiono.

Partai politik pengusungan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) menggelar pelatihan terhadap juru kampanye yang berjumlah sebanyak 300 orang. Pada Selasa (17/7/2023), Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani, mantan panglima TNI Andika Perkasa, hingga Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid akan memberi pembekalan terhadap para juru kampanye.

"Jadi kolaborasi parpol pengusung Pak Ganjar pranowo dan relawan ini dengan memberikan pembekalan ini diharapkan pergerakan secara serentak. Baik di udara maupun di darat dan juga pergerakan dengan kekuatan doa itu akan dilakukan secara bersama-sama," ujar Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Adapun pada hari ini, pembekalan akan diberikan oleh pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Sementara itu, Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesoedibjo dijadwalkan memberi pembekalan besok.

"Jadi kami bersama-sama berkolaborasi dengan relawan pendukung Pak Ganjar Pranowo hari ini mengadakan pelatihan jurkam angkatan pertama yang diikuti oleh 300 kaum muda usia di bawah 40 tahun," ujar Hasto.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement