Rabu 19 Jul 2023 01:33 WIB

Viral Siswa SD di Lima Puluh Kota 'Gertak' Guru dengan Kata-Kata Kotor, Guru Minta Maaf

Sang guru meminta maaf karena menyebarkan video ulah siswanya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Fermini (tengah) meminta maaf karena mengunggah rekaman anak didiknya yang sedang membentak.
Foto: Istimewa
Fermini (tengah) meminta maaf karena mengunggah rekaman anak didiknya yang sedang membentak.

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA PULUH KOTA- Sebuah video viral beredar di sosial media yang berisi konten seorang siswa SD menggertak gurunya sambil mengeluarkan kata-kata kotor.

Informasi yang diterima Republika, peristiwa itu terjadi di Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat.

Baca Juga

Dalam video tersebut, terlihat seorang murid laki-laki mendobrak pintu masuk kelas sambil menyebutkan kata-kata kotor. Kemudian terdengar suara seorang perempuan yang diduga guru menegur.

"Ulang liak (coba kamu ulangi lagi)," kata perempuan tersebut.

Setelah itu, murid yang mendobrak pintu dan berkata-kata kotor tadi berjalan menuju arah perekam video dan kembali mendobrak pintu.

Melalui rekaman video yang diterima Republika, Selasa (18/7/2023) malam, teryata guru yang digertak dan diserang dengan kata-kata kotor oleh siswa itu bernama Fermini Wulansari.

Dalam video tersebut, Fermini menjelaskan kalau ia adalah guru di SDN 07 Parik Laweh, Kecamatan Akabuluru. Fermini justru meminta maaf karena telah merekam dan menyebarkan video aksi siswanya yang tidak terpuji tersebut.

"Saya mengklarifikasi video terkait sikap siswa yang beredar sejak kemarin. Saya meminta maaf atas kesalahan saya yang membuat video tersebut, kepada pihak-pihak yang telah dirugikan," kata Fermini.

Fermini menyebut harusnya peristiwa itu hanya jadi kesalahpahaman antara guru dan murid saja. Di mana dapat diselesaikan di internal sekolah dan secara kekeluargaan.

Fermini menyebut permintaan maaf yang ia sampaikan adalah dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement