REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik yang juga pendiri Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Hendri Satrio tertarik dengan langkah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko yang tiba-tiba menemui Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Tentu saja, pertemuan tersebut menimbulkan pertanyaan publik ketika Budiman yang notabenenya aktivis bertemu dengan Prabowo yang adalah mantan komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).
"Pertanyaannya, ini disuruh Ibu Megawati Soekarnoputri atau disuruh Pak Jokowi ya," ujar Hendri lewat keterangan videonya, Kamis (20/7/2023).
Akan menarik jika pertemuan Budiman dengan Prabowo merupakan arahan Jokowi atau Megawati. Sebab, keduanya tentu memiliki kepentingan yang berbeda untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Saya tersenyum mengamati pergerakan politik Mas Budiman Sudjatmiko saat menyambangi Pak Prabowo. Saat dia disambut Prabowo, saat itulah saya baca ada arahan pada mereka berdua untuk bertemu," ujar Hendri.
"Entah sandiwara atau bukan, yang terbaca saat ini, keduanya tegak lurus ke Jokowi," sambungnya.
Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa diskusi merupakan hal yang biasa dilakulannya. Termasuk berdiskusi dengan orang yang dianggap berseberangan.
Dalam hal ini adalah Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Ia pun tak mempermasalahkan DPP PDIP yang akan memanggilnya pada Agustus mendatang.
"Eggak ada masalah. Saya kira diskusi dengan partai tidak apa-apa, dipanggil. Saya kan juga ngobrol-ngobrop juga dengan yang lain, itu kan pemanggilan resmi ya," ujar Budiman lewat pesan suara Kamis (20/7/2023).
"Kalau saya kan biasa diskusi dengan banyak kalangan. Diskusi dengan banyak kalangan itu biasa, baik yang terekspos dan tidak terekspos," sambungnya.