Jumat 21 Jul 2023 17:39 WIB

Bus Trans Pakuan Bogor Feeder ke Stasiun LRT Cibubur, Ini Tarif Masa Uji Coba

Masa uji coba bus feeder ke Stasiun LRT Cibubur akan dimulai 24 Juli 2023.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meluncurkan Bus Rapid Transit (BRT) Bus Trans Pakuan Kota Bogor menjadi feeder LRT Jabodebek di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/7/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meluncurkan Bus Rapid Transit (BRT) Bus Trans Pakuan Kota Bogor menjadi feeder LRT Jabodebek di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Bus Trans Pakuan Kota Bogor, dari program Bus Rapid Transit (BRT), diluncurkan sebagai angkutan pengumpan (feeder) untuk Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, Jumat (21/7/2023). Sejumlah Bus Trans Pakuan akan digunakan pada masa uji coba untuk melayani penumpang menuju Stasiun LRT Cibubur.

Direktur Perumda Trans Pakuan Kota Bogor Rachma Nissa Fadliya mengatakan, masa uji coba feeder menuju Stasiun LRT Cibubur itu akan dimulai pada 24 Juli 2023 hingga 4 Agustus 2023.

Baca Juga

Dari lima unit bus Bus Trans Pakuan Kota Bogor yang rencananya disiapkan, menurut Nissa, hanya akan digunakan dua unit pada masa uji coba nanti.

“Kita hanya operasional di hari kerja, Senin sampai Jumat, dan hanya operasional di pagi dan sore hari. Ada satu unit dari Baranangsiang dan satu unit dari Bubulak, tujuan akhirnya Cibubur,” kata Nissa.

Selama masa uji coba, Nissa mengatakan, tarif Bus Trans Pakuan feeder menuju Stasiun LRT Cibubur ini Rp 15 ribu per penumpang. Setelah masa uji coba selesai, kata dia, rencananya diberlakukan tarif normal, Rp 25 ribu per penumpang.

Saat meluncurkan angkutan pengumpan LRT Jabodebek di Kota Bogor, Jumat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap makin banyak warga yang beralih ke transportasi massal.

Insyaallah, mudah-mudahan dilancarkan, ditambah di tahun-tahun mendatang, sehingga terkonversi lebih banyak yang naik kendaraan umum ketimbang sekarang naik kendaraan pribadi karena tidak ada pilihan yang memadai,” kata Ridwan Kamil.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement