Ahad 23 Jul 2023 05:36 WIB

Kalurahan Wukirsari Bertekad Bebas Stunting Tahun Ini

Pelaksanaan Musrenbang Wukirsari sudah menggunakan Data Desa Presisi.

Pendiri Pitaloka Foundation Rieke Diah Pitaloka (kedua kiri) berbincang dengan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) saat
Foto: dok pribadi
Pendiri Pitaloka Foundation Rieke Diah Pitaloka (kedua kiri) berbincang dengan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo (kiri) saat

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Kalurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, bertekad bebas dari stunting pada tahun ini. Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro menegaskan komitmennya untuk menjalankan pengentasan stunting.

Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu pengentasan stunting di kalurahannya melalui pendekatan Data Desa Presisi. Antara lain dengan bantuan anggaran tambahan dari dana desa, pemerintah kabupaten, dan pemerintah provinsi.

Baca Juga

"Kelurahan Wukirsari berkomitmen untuk menjalankan pengentasan penurunan stunting di wilayah kami serta dukungan dari BKKBN. Semoga tahun ini masyarakat Wukirsari bebas dari stunting," tutur Susilo dalam Forum Diskusi Pengentasan Stunting di Kalurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, dalam keterangan, Sabtu (22/7/2023).

Pendiri Pitaloka Foundation Rieke Diah Pitaloka menuturkan, desa menentukan kemajuan masa depan Indonesia. Menurutnya, jika desa-desa di Indonesia maju, juga ikut memajukan negara. "Kalau Indonesia mau maju harus berawal dari desanya yang maju," kata Rieke.

Rieke menegaskan, Kelurahan Wukisari berani menjadikan Data Desa Presisi sebagai dasar pembahasan musrenbang desa. Terutama, dalam penanganan pengentasan stunting di Wukirsari. "Mari kita berjuang bersama menjadikan Desa Wukirsari sebagai pilot project untuk mengimplementasikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Rieke.

Ia juga mengatakan, saat ini setiap sebelum pelaksanaan Musrenbang akan diadakan pra Musrenbang yang sudah menggunakan Data Desa Presisi. Perumusan anggarannya bisa bersumber dari APBD kabupaten dan provinsi hingga APBN pusat. "Jadi penyaluran program dari pusat pun akan bisa disalurkan dengan maksimal," kata Rieke.

Di acara bertajuk 'Rembug Stunting Kalurahan Wukirsari' ini, juga dihadiri anggota DPR My Esti Wijayanti, Deputi Kebijakan Pembangunan BRIN Mego Pinandito, Wakil Bupati Kabupaten Bantul Joko Purnomo, Ketua DPRD Kabupaten Bantul Hanung Raharjo, Dekan FEMA IPB Sofyan Sjaf, dan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Selain itu, perwakilan Baznas Provinsi DIY dan Wali Nagari dari Panampuang Kabupaten Agam Sumatra Barat untuk studi banding tentang Data Desa Presisi di Wukirsari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement