Ahad 23 Jul 2023 22:21 WIB

Bupati Garut: Tidak Boleh Anak Mem-Bully Anak Lainnya

Bupati Garut menekankan perlindungan anak pada momen HAN.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Bupati Garut Rudy Gunawan mengikuti peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 di Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (23/7/2023).
Foto: Dok. Diskominfo Kabupaten Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengikuti peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 di Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (23/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Bupati Garut Rudy Gunawan tidak ingin ada anak yang melakukan perundungan (bullying) terhadap anak lainnya. Begitu juga terhadap anak yang berkekurangan.

“Tidak boleh ada anak yang mem-bully anak lainnya karena kekurangan,” kata Bupati, saat mengikuti peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 di Pendopo Garut, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Ahad (23/7/2023).

Baca Juga

Bupati berharap HAN 2023 di Garut ini dimaknai dengan komitmen memberikan perlindungan dan kasih sayang terhadap anak. Ia mengharapkan anak-anak di Kabupaten Garut dapat tumbuh dengan sehat, cerdas, juga berakhlak baik.

“Anak tidak boleh disakiti oleh siapa pun, terutama oleh orang tua dan lingkungannya. Anak harus tumbuh dengan bebas untuk mendapatkan jati diri,” kata Bupati.

Bupati mengatakan, anak-anak harus dapat tumbuh untuk menemukan jati diri mereka. Dalam prosesnya, kata dia, tentu mesti mendapatkan bimbingan yang baik, begitu juga di sekolah.

Pada momen HAN 2023, Bupati menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut dalam upaya memberikan perlindungan terhadap anak. Ia pun mengajak semua pihak untuk membantu menjadikan Garut sebagai kabupaten layak anak.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement