REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah melayangkan surat peringatan ketiga ke Yayasan Taman Margasatwa Tamansari selaku pengelola Kebun Binatang Bandung, Pemerintah Kota Bandung dipastikan akan segera melakukan penyegelan lahan. Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, penyegelan kemungkinan akan dilakukan Rabu (26/7) atau Kamis (27/7) besok.
"Mungkin rencana besok atau lusa. Tetapi saya tekankan, ini bukan mengamankan Kebun Binatang Bandung, tapi mengamankan lahan," kata Ema di Lapang Spot Jabar Arcamanik kota Bandung Jabar Selasa (25/7/2023).
Ema mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Yayasan Taman Margasatwa demi memastikan tetap terjaganya kondusivitas saat proses penyegelan dilakukan. Dia juga berharap, proses pengamanan aset ini dapat berjalan sesuai harapan dan terhindari dari kericuhan atau hal yang tidak diharapkan.
"Kita akan lihat situasi kondisi. Diupayakan kita komunikasi antara Satpol PP dengan pihak yayasan. Mudah-mudahan ini berjalan lancar. Kita pemerintah hanya mengambil hak, ini yang harus dipahami bijak oleh semua pihak," ucapnya.
Saat ditanya tentang rumor adanya pengadangan atau penolakan proses penyegelan lahan Kebun Binatang Bandung, Ema mengatakan, akan sepenuhnya mempercayakan pada aparat keamanan. Dia juga mempertanyakan, alasan dari upaya penghadangan tersebut.
Menurutnya, tindakan Pemkot Bandung hanya semata-mata untuk mengamankan aset yang sudah seharusnya diamankan. "Apa yang mendasari mereka untuk menghadang. Kita kan bukan mencari keributan, masa pemerintahan mencari keributan. Kita mengambil hak. Mereka harus paham bahwa ada hak orang lain, apalagi ini berkaitan dengan pemerintah," ujarnya.
Pasalnya, Kebun Binatang Bandung masih menunggak sebesar Rp 17,1 miliar kepada Pemkot Bandung atas penyewaan lahan. Jika hingga batas waktu yang ditentukan Yayasan TMT tidak membayar utang, maka Pemkot Bandung terpaksa mengamankan aset lahan kebun binatang, ujarnya.
Surat perjanjian pengelolaan kebun binatang ...