REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- PT Timah Tbk menanam 5.000 bibit bakau di Pantai Menuang Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada Rabu (26/7).
"Penanaman 5.000 bibit mangrove ini merupakan kegiatan yang sangat positif, untuk menjaga kelestarian mangrove," kata General Manager PT Timah Tbk Robertus Bambang Susilo di Pantai Menuang, Rabu.
Ia mengatakan penanaman 5.000 bibit mangrove di Pantai Menuang berkolaborasi dengan Pemprov Kepulauan Babel, Pemkab Bangka Tengah, seluruh lapisan masyarakat Desa Baskara Bakti, sebagai komitmen melestarikan lingkungan dan menjaga ekosistem pesisir di lingkungan operasional perusahaan.
"Penanaman mangrove ini akan dilakukan PT Timah Tbk di seluruh wilayah operasional perusahaan dan kegiatan ini juga akan melibatkan masyarakat seperti berkolaborasi dengan karang taruna, " katanya.
Ia berharap seluruh lapisan masyarakat agar kelestarian mangrove yang ada di daerah sini dapat terus terjaga, dan PT Timah tentunya akan selalu hadir untuk memfasilitasi dan mendorong kegiatan semacam ini, sehingga kelestarian alam di daerah Bangka Belitung akan semakin baik dari waktu ke waktu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Agus Suryadi mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PT Timah Tbk.
"Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada PT Timah yang sudah melakukan kegiatan ini. Sehingga masyarakat menjadi memiliki tanggung jawab terhadap lingkungannya, khususnya di daerah pesisir seperti ini," ujarnya.
Menurut dia mangrove berperan penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga ekosistem pesisir."Perubahan iklim begitu cepat dikarenakan fenomena alam yang sangat ekstrim. Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan peningkatan terhadap blue karbon. Penanaman mangrove ini juga yang memiliki kemampuan untuk mengikat dan melepaskan karbon. Tentu ini menjadi satu hal yang berguna bagi kehidupan kita di masa depan, bagi anak cucu kita," katanya.
Ia berharap, korporasi lainnya yang ada di Bangka Belitung dapat melakukan kegiatan seperti yang dilakukan PT Timah Tbk. Ia berharap, kegiatan ini bisa dilakukan secara masif.
"Ini sebagai salah satu wujud PT Timah Tbk dalam menstimulasi masyarakat, agar masyarakat menjadi bertanggung jawab terhadap keadaan lingkungan hidup. Karena masalah lingkungan itu bukan masalah satu korporasi saja atau pemerintah daerah saja, tetapi adalah masalah kita bersama," katanya.