REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah rumah sakit di DIY sudah mulai mengeluhkan penumpukan sampah domestik di area rumah sakit. Penumpukan ini terjadi mengingat ditutupnya TPA Regional Piyungan sejak 23 Juli hingga 5 September 2023 nanti.
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) DIY Widiyanto Danang Prabowo mengatakan, penumpukan sampah tersebut dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi, yakni dengan munculnya dan bertambahnya vektor di area rumah sakit akibat timbunan sampah.
Sementara, rumah sakit sebagai fasilitas pemberi pelayanan kesehatan tentunya wajib berperan aktif meminimalkan dan mengurangi risiko penyebaran infeksi tersebut.
"Program internal rumah sakit berupa program reduce, reuse, dan recycle saat ini sudah dilaksanakan dalam rangka mengurangi dampak tersebut," kata Widiyanto, Kamis (27/7/2023).
Widiyanto menyebut timbunan sampah domestik ini tidak dapat dihindarkan mengingat ditutupnya TPA Piyungan. Pihaknya mau tidak mau harus melakukan pengamanan area penampungan sementara untuk mengatasi masalah tersebut.
"Hal ini tentunya membawa dampak kesehatan yang tidak baik bagi pasien, seluruh civitas hospitalia, masyarakat sekitar rumah sakit, dan masyarakat DIY pada umumnya," ujar Widiyanto.
Pihaknya pun mengirimkan surat permohonan prioritas penanganan sampah domestik rumah sakit kepada Pemda DIY. Dalam surat tersebut, pihaknya berharap adanya kebijakan dari Pemda DIY untuk bisa memberikan prioritas dalam rangka pengangkutan limbah domestik yang ada di seluruh rumah sakit DIY.
"Hal ini dalam rangka mengurangi dampak negatif penumpukan sampah di area rumah sakit," jelasnya.