Rabu 02 Aug 2023 06:40 WIB

Kota Sukabumi Ditargetkan Jadi Sentra Komoditas Bawang Merah

Kota Sukabumi akan menyumbang pasokan bawang merah saat terjadi kelangkaan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nora Azizah
Pedagang menyortir bawang merah (Foto: bawang merah)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pedagang menyortir bawang merah (Foto: bawang merah)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi, Jawa Barat, ditargetkan menjadi sentra kecil penghasil komoditas sayuran bawang merah yang akan menyumbang pasokan bawang merah ketika terjadi kelangkaan di pasaran. Pengembangan sayuran bawang merah ini meruoakan hasil kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency atau JICA. 

"Kerjasama ini mengembangkan bawang merah dari nol, bukan ke petani yang sudah menanam bawang merah," ujar Analis Standarisasi Instrumen Pertanian, Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Sayuran, Kementerian Pertanian, Joko Pinilih di sela-sela pelatihan budidaya bawang merah di Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga

Program tersebut dimulai dari pengenalan lahan budidaya, manajemen pascapanen dan pembenihan. Petani yang jadi sasaran program percontohan ini dilatih dari dasar dan diharapkan mampu menyebar ke yang lain.

"Harapannya penanaman bawang merah jadi meluas, dengan tujuan ketika masa kekurangan bawang merah jadi sentra kecil yang mengisi," ungkap Joko.

Menurut Joko, antusias petani di Sukabumi dan hasil panen bagus serta berpotensi bisa diperluas. Nantinya, petani yang jadi percontohan menarik petani lain untuk menanam bawang merah.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) DKP3 Kota Sukabumi, Helga menerangkan, kegiatan yang dilaksanakan disalah satu lahan Kelompok Tani diwilayah Kecamatan Cibeureum merupakan kelanjutan dari program JICA yang dimulai pada tahun 2022. Meskipun bawang merah merupakan komoditas baru yang ditanam oleh Kelompok Tani, namun hasilnya cukup menjanjikan.

Dari satu kilogram bibit bisa menghasilkan 90 kilogram bawang merah siap panen sehingga Sukabumi layak jadi sentra baru bawang merah. Koordinator Proyek JICA Wilayah Sukabumi, Bogor dan Cianjur, Rizman, mengatakan, peran JICA adalah menjadi fasilitator pengembangan Sumber Daya Manusia disektor pertanian. 

Adapun pemilihan bawang merah sebagai komoditas yang dibudidayakan merupakan hasil dari penyusunan rencana usaha kelompok dan karena komoditas ini memiliki harga yang lebih baik dibandingkan tanaman sayuran lainnya.

"Lebih ke fasilitator pengembangan sumber daya manusia untuk petani dan bertahap jadi yang awalnya itu penyusunan rencana usaha kelompok," kata Rizman. 

Rencana usaha kelompok Tani Karang Mekar dan Tentram memang mengharapkan budidaya komoditas baru yaitu bawang merah, karena memang harganya lebih bagus dibandingkan sayuran. Setelah muncul rencana usaha kelompok lanjut Rizman dilakukan analisis apa yang dibutuhkan. Ke depan, kedua kelompok tani tersebut dapat menjadi produsen bawang merah di Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement