REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mewaspadai potensi kekeringan pada musim kemarau kali ini, terlebih ada fenomena iklim El Nino. Sebagai bentuk antisipasi, BPBD berkoordinasi dengan PDAM Tirta Bumi Wibawa Sukabumi untuk menyiapkan bantuan air bersih bagi masyarakat.
“Peristiwa kekeringan harus diantisipasi karena berdasarkan informasi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) diprediksi puncaknya Agustus,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik, Selasa (1/8/2023).
Novian mengatakan, BPBD memetakan wilayah di Kota Sukabumi yang biasanya terdampak kekeringan saat kemarau. Menurut dia, kerawanan kekeringan atau kesulitan air bersih biasanya terjadi di wilayah Kecamatan Baros dan Lembursitu. Kedua kecamatan itu pun mendapat perhatian khusus.
Menurut Novian, PDAM menyiapkan empat tangki air. Diharapkan nantinya masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih bisa terakomodasi.
“Hasil koordinasi, PDAM menyampaikan informasi terkait sumber air yang berada di lokasi sekitar Batu Karut, Kandang Sapi, Cigadog, Selabintana, dan Cinumpang, masih tersedia,” kata Novian.
Selain dengan PDAM, Novian mengatakan, BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi. Koordinasi dengan DKP3 ini khususnya terkait antisipasi kekeringan lahan pertanian atau kekurangan pasokan air di saluran irigasi pertanian.
Jika kekurangan pasokan air, dikhawatirkan lahan pertanian gagal panen. Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi, mengantisipasi potensi kekeringan, di setiap kelompok tani ada pompa yang dapat digunakan untuk menyedot air. “Hingga kini belum ada laporan kekeringan (lahan pertanian),” ujar Adrian.