Rabu 02 Aug 2023 22:35 WIB

Dzikir Ashar Hingga Maghrib Menurut Imam Nawawi

Disunnahkan memperbanyak doa dan dzikir setelah Ashar hingga Maghrib.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Dzikir di waktu Ashar dan Maghrib. Ilustrasi
Foto: Thoudy Badai/Republika
Dzikir di waktu Ashar dan Maghrib. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --Disunnahkan memperbanyak doa dan dzikir setelah tergelincirnya matahari berdasarkan hadis yang terdapat dalam kitab Sunan at Tirmidzi dari riwayat Abullah bin Said ra. bahwa sungguh Rasulullah saw. mendirikan sholat empat rakaat setelah tergelincirnya matahari, sebelum shalat Zuhur, beliau bersabda: "Sungguh pada waktu tersebut dibukakan pintu-pintu langit, maka aku suka melakukan agar amal-amal saleh naik ke sana." Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.

Dianjurkan juga setelah mendirikan shalat Zuhur berdasarkan Firman Allah swt., QS. Ghafir ayat 55:

Baca Juga

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

Bersabarlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, mohonlah ampun untuk dosamu, dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi!

Para ulama pakar bahasa mengatakan, "al-asyiyyu" adalah waktu antara tergelincirnya matahari hingga terbenam. Imam Abu Mansur al- Azhari mengatakan "al-asyiyyu" dalam bahasa Arab adalah waktu antara tergelincirnya matahari hingga terbenam.

Dzikir Setelah Ashar Hingga Matahari Terbenam

Kesunnahan memperbanyak zikir setelah shalat Asar dan akhir dari waktu siang berdasarkan firman Allah swt. sebagai berikut:

"Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya." (QS. Thaha ayat 130)

"Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu di waktu pagi dan petang.." (QS. al-A'raf ayat 205)

"Dan sebutlah nama Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri, dan dengan suara yang lirih, bukan dengan suara yang keras, di waktu pagi dan petang." (QS. an-Nur ayat 36) 

"Bertasbih kepada Allah dalam masjid di waktu pagi dan petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan oleh jual beli dari mengingat Allah..." (QS. an-Nur ayat 37) 

Pada penjelasan sebelumnya, telah dijelaskan "al-ashhaalu" adalah waktu antara Asar dan Maghrib.

Imam An Nawawi telah meriwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni dengan sanad yang dhaif, dari Anas ra., dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Aku duduk bersama kaum yang sedang berzikir kepada Allah selepas shalat Asar, hingga matahari terbenam adalah lebih aku sukai daripada aku memerdekaan delapan budak dari keturunan Ismail."

Dzikir Ketika Mendengar Azan Maghrib

Kami telah meriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Dawud dan Sunan at-Tirmidzi, dari Ummu Salamah ra., dia berkata bahwa Rasulullah mengajariku, supaya aku baca ketika mendengar azan Maghrib, dengan membaca:

اللهم هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِك وَإدْبَارُ تَبَارَكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْي

Allaahumma haadza iqbaalu lailika wa idbaaru nahaarika wa ashwaatu du'aatika faghfirlii. Ya Allah, ini adalah waktu datangnya malam-Mu, dan waktu perginya siang-Mu, dan suara-suara para penyeru-Mu, maka ampunilah aku.

Dzikir Setelah Shalat Maghrib

Disunnahkan juga setelah shalat sunnah menambah zikir yang dijelaskan dalam kitab Ibnu Sunni, dari Ummu salamah ra., dia berkata: Rasulullah saw. ketika selepas shalat Maghrib beliau masuk ke dalam rumah, melakukan shalat dua rakaat dan membaca:

يا مقلب القلوبِ وَالأَبْصَارِ لَيْتْ قُلُوبَنَا عَلَى دِينِكَ

 Yaa muqallibal quluubi wal abshaar, tsabbit quluubanaa 'alaa diinik.

"Wahai Zat yang membolak-balikkan hati dan penglihatan, tetapkanlah hati kami atas agama-Mu."

Kami telah meriwayatkan dalam kitab Sunan at-Tirmidzi, dari Ama- rah bin Syabib ra., dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda: "Siapa saja yang membaca: 

لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa 'alaa kulli sya'in qadiir.

Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, Yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, baginya segala pujian, dia Yang Maha menghidupkan dan mematikan, dan Dia atas segala sesuatu Mahakuasa.""

Dibaca sepuluh kali setelah Maghrib, maka Allah akan mengutus malaikat penjaga yang menjaga dari syaitan hingga pagi hari, Allah akan menganugerahkan sepuluh pahala yang menghantarkannya masuk surga, Allah akan menghapus sepuluh dosa yang mencelakakan, dan bacaan tersebut senilai memerdekakan sepuluh budak mukmin. Imam Tirmidzi mengatakan: "Aku tidak pernah mendengar Ammarah mendengar lang- sung dari Nabi Muhammad saw." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dalam kitab Amalu Yaumin Walailah dari dua jalur perawi, per- tama sebagaimana di atas, dan yang kedua dari riwayat sahabat Anshar, dan al-Hafisz Abu Qasim bin Asyakir mengatakan: "Riwayat yang kedua ini yang benar."

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement