REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Oncology, "aktivitas fisik yang berat" selama hanya empat hingga lima menit bisa mengurangi risiko kanker secara signifikan di antara orang-orang yang umumnya tidak aktif. Jadi, mencatat berjam-jam di gym bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan kesehatan dari olahraga.
Dilansir Fox News, Senin (31/7/2023), para peneliti dari University of Sydney, Australia, menganalisis data dari 22.398 orang dewasa yang tidak berolahraga rata-rata berusia 62 tahun yang mengenakan pelacak aktivitas di pergelangan tangan mereka selama tujuh hari. Para peneliti kemudian melihat diagnosa terkait kanker, rawat inap, dan kematian para peserta selama beberapa tahun.
Mereka yang berpartisipasi dalam aktivitas fisik, gaya hidup intermiten harian yang kuat (VILPA) selama rata-rata 4,5 menit per hari memiliki 32 persen penurunan risiko "insiden kanker terkait aktivitas fisik" berdasarkan enam sampai tujuh tahun catatan medis. Insiden kanker di sini termasuk kanker ginjal, kandung kemih, perut, dan paru-paru.
Bagi peserta yang berolahraga 3,4 hingga 3,6 menit per hari, risiko kanker berkurang 17 persen hingga 18 persen. Menurut artikel jurnal tersebut, mereka yang menerima diagnosis kanker sebelumnya dikeluarkan dari penelitian.
Para peneliti menyesuaikan berbagai faktor termasuk usia, indeks massa tubuh (BMI), riwayat penyakit jantung, kebiasaan tidur, pola makan, riwayat kanker keluarga, dan status merokok, kata rilis tersebut.
Penulis utama Emmanuel Stamatakis, seorang profesor di Charles Perkins Center di University of Sydney, mengatakan dalam siaran pers yang mengumumkan temuan studi tersebut, pihaknya tahu mayoritas orang paruh baya tidak berolahraga secara teratur. Itu menempatkan mereka pada peningkatan risiko kanker.
Tetapi, melalui munculnya teknologi yang dapat dikenakan seperti pelacak aktivitas, para peneliti dapat melihat dampak singkat yang signifikan dari aktivitas fisik insidental yang dilakukan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
"Sungguh luar biasa untuk melihat bahwa meningkatkan intensitas tugas sehari-hari hanya empat hingga lima menit sehari, dilakukan dalam waktu singkat masing-masing sekitar satu menit, terkait dengan pengurangan keseluruhan risiko kanker hingga 18 persen, dan hingga 32 persen untuk jenis kanker yang terkait dengan aktivitas fisik," kata Stamatakis.