Kamis 03 Aug 2023 23:49 WIB

Menaker Sebut Teknologi Juga Berikan Dampak Negatif, Bila...

Penggunaan gadget membuat orang tua lalai melihat tumbuh kembang anak

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan teknologi juga memberikan dampak negatif bila digunakan secara berlebihan. Bahkan, dengan susahnya melepaskan gadget di sela aktivitas keseharian kita menjadikan waktu yang terbuang begitu saja.

"Perkembangan teknologi yang kita nikmati saat ini, memberikan dampak negatif bagi kita semua. Susahnya melepaskan gadget di sela aktivitas keseharian kita, bisa menyita waktu dan akhirnya perhatian kita terhadap buah hati berkurang. Akibatnya bisa lalai mengawasi tumbuh kembangnya anak kita, " ujar Ida Fauziyah dalam seminar parenting tumbuh kembang anak di ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta, Kamis (3/8/2023). 

Ia mengatakan, untum mengurangi dampak negatif tersebut dibutuhkan peran seorang ibu. Karena, di tangan seorang ibu, akan tumbuh generasi bangsa yang akan membawa negara tercinta menjadi negara yang maju. Ia menilai mengasuh dan merawat buah hati saat ini, merupakan tugas yang berat dan banyak ujian yang dihadapi.

Sebelumnya Ida mengatakan, banyaknya aspek ketenagakerjaan yang ada beriringan dengan timbulnya permasalahan ketenagakerjaan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Sementara untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut, tidak bisa hanya dilihat dari salah satu sisi, melainkan juga harus dari sudut pandang yang lain.

"Dominasi teknologi tersebut menjadi suatu tantangan tersendiri bagi seluruh tenaga kerja di dunia. Begitu pula di Indonesia, saat ini bangsa Indonesia juga dihadapkan dengan Revolusi Industri 4.0 yang menuntut sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan handal, sehingga penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu syarat yang harus dipenuhi," jelasnya.

Sementara Dina Andarini Satrio, dari Dharma Wanita Kementerian Ketenagakerjaan mengatakan kegiatan seminar merupakan salah satu bentuk sinergitas dengan Universitas Mercu Buana dan berharap akan terus berlanjut dengan kegiatan bimbingan konseling kepada anak didik di TK Eka Dharma Santi pada periode tertentu.

"Kerja sama ini kami rasakan sangat berarti bagi kelancaran proses tumbuh kembang anak agar dapat berlangsung dengan maksimal sehingga anak-anak didik diharapkan dapat menjadi manusia dengan kepribadian yang utuh dan kuat, " ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement