Jumat 04 Aug 2023 22:22 WIB

Kebakaran Pasar Sadang Serang Bandung, Dua Petugas dan Satu Pedagang Terdampak Asap

Diskar PB mengingatkan pedagang agar tidak masuk area sekitar lokasi kebakaran.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Api membakar sejumlah kios atau los pedagang di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Api membakar sejumlah kios atau los pedagang di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dua petugas pemadam kebakaran dan seorang pedagang dikabarkan terdampak asap saat kebakaran di Pasar Sadang Serang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (4/8/2023). Mereka mesti mendapat perawatan karena sempat kekurangan oksigen.

Sekretaris Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Iwan Rusmawan mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat kebakaran. Namun, kata dia, dua petugas pemadam kebakaran harus mendapatkan perawatan karena terpapar asap dan kekurangan oksigen. “Korban enggak ada. Cuma anggota Diskar kekurangan oksigen karena asap besar,” kata dia.

Baca Juga

Hal itu juga dialami seorang pedagang. Menurut Iwan, pedagang yang terdampak asap kebakaran dan mengalami kekurangan oksigen itu hendak menyelamatkan barang dagangannya. Pedagang itu juga mendapatkan perawatan. “Warga (diminta) jangan masuk, keukeuh, warga (pedagang) satu orang kurang oksigen,” ujarnya.

Kebakaran dilaporkan terjadi di area Pasar Sadang Serang pada Jumat, sekitar pukul 18.30 WIB. Sebanyak 16 kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Setelah api mengecil, petugas melakukan pendinginan agar api tidak kembali muncul.

Pantauan di lapangan, petugas dan mobil pemadam kebakaran masih siaga di Pasar Sadang Serang. Begitu juga para petugas kesehatan. Aparat kepolisian terus meminta warga yang tidak berkepentingan untuk membubarkan diri.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement