Jumat 04 Aug 2023 23:51 WIB

Detik-Detik Penusukan Massal di Korsel

Insiden melukai 14 orang.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Lida Puspaningtyas
Korea Selatan diguncang perisiwat penusukan massal yang melukai belasan orang
Foto: AP
Korea Selatan diguncang perisiwat penusukan massal yang melukai belasan orang

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Seorang pria bermarga Choi berusia 22 tahun melakukan serangan massal di pusat perbelanjaan Seongnam pada Kamis (3/8/2023). Serangan itu melukai 14 orang akibat tabrakan mobil dan serangan penusukan pisau.

Penyerang mengendarai mobil Kia putih ibunya ke stasiun kereta dengan menabrak trotoar. Dia menabrak beberapa orang sebelum turun dan berjalan ke area pusat perbelanjaan dan menusuk beberapa orang.

Baca Juga

Sebuah rekaman menunjukkan seorang pria yang mengenakan kacamata hitam dan hoodie hitam berjalan menaiki eskalator aula AK Plaza dengan sebuah benda di tangannya.

Choi menggunakan dua pisau yang dibelinya di toko terdekat sehari sebelum penikaman. Saksi bernama Hwang Hee-woon mengatakan kepada televisi YTN bahwa, dia mendengar suara seperti teriakan dari lantai pertama. Teriakan itu pun membuat pelanggan dan pekerja toko berkumpul di rel lantai dua dekat eskalator untuk melihat peristiwa yang terjadi di bawah

“Tiba-tiba ada yang memberitahu kami pelaku kejahatan itu sedang naik ke lantai dua, jadi kami lari panik,” ujar Hwang yang memutuskan bersembunyi di dalam ruang penyimpanan berpendingin bersama beberapa karyawan mal.

Dikutip dari media Korsel Yonhap, polisi menangkap tersangka berusia 20-an itu hanya 10 menit setelah menerima laporan sekitar pukul 17:55. Atas penyerangan itu, dua orang berada dalam kondisi yang mengancam jiwa. Lima orang yang terluka akibat tabrakan mobil tersebut, setidaknya dua orang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Menurut pejabat departemen pemadam kebakaran Provinsi Gyeonggi, di antara sembilan orang yang ditikam, delapan dirawat karena luka serius.

Serangan tersebut adalah kasus penusukan massal kedua di negara itu yang melibatkan target acak dalam sebulan. Pada Juli, seorang pria bersenjatakan pisau menikam setidaknya empat pejalan kaki di sebuah jalan di ibu kota, Seoul, menewaskan satu orang.

Serangan senjata api jarang terjadi di Korea Selatan, yang secara ketat mengatur kepemilikan senjata. Namun  tidak ada batasan berarti yang berlaku untuk pisau, termasuk peralatan dapur yang sering digunakan untuk menyerang.

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol menyebut insiden itu sebagai tindakan terorisme terhadap warga yang tidak bersalah. Dia memerintahkan polisi untuk mengerahkan semua sumber daya yang tersedia untuk meredakan kekhawatiran publik.

Yoon menyerukan pemantauan lebih dekat di media sosial untuk mendeteksi ancaman. Dia meminta pengerahan lebih banyak petugas penegak hukum untuk pencegahan dan memperlengkapi dengan peralatan penindas yang lebih baik.

Menanggapi komentar presiden, Komisaris Jenderal Badan Kepolisian Nasional Yoon Hee-keun menyatakan dimulainya periode "pengawasan khusus" yang tidak terbatas. Petugas polisi akan meningkatkan patroli dan kegiatan pemantauan untuk berjaga-jaga.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement