Ahad 06 Aug 2023 09:54 WIB

Pengakuan Tersangka Mahasiswa UI Bunuh Juniornya, Hopeless Terlilit Hutang Karena Kripto

Pelaku mengaku tidak memiliki masalah pribadi sama sekali dengan korban.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Agus raharjo
Seorang Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, berinisial MNZ (19 tahun) ditemukan meninggal dunia dalam keadaan terbungkus plastik sampah hitam di kamar kosnya di Kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023). Korban diduga dibunuh senior kampusnya sendiri, AAB (23 tahun) yang saat ini sudah diamankan Polres Metro Depok.
Foto: Dok Republika
Seorang Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, berinisial MNZ (19 tahun) ditemukan meninggal dunia dalam keadaan terbungkus plastik sampah hitam di kamar kosnya di Kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023). Korban diduga dibunuh senior kampusnya sendiri, AAB (23 tahun) yang saat ini sudah diamankan Polres Metro Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK–Tersangka pelaku pembunuhan terhadap junior kampusnya, AAB (23 tahun) mengaku membunuh MNZ (19 tahun) karena merasa mengalami kebuntuan untuk melunasi hutang-hutangnya. Ia mengakui berusaha mengambil harta korban yang juga berujung pada terbunuhnya korban.

"Hutang saya cuman Rp 15 juta ke pinjol dan teman-teman. Total kerugian saya Rp 80 juta di aset kripto saya," tutur AAB saat konferensi pers Polres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).

Baca Juga

Pelaku mengaku tidak memiliki masalah pribadi sama sekali dengan korban. Satu-satunya motif pembunuhan ini, kata AAB, adalah karena putus asa untuk menghadapi masalah hutang-hutangnya.

"Saya sudah hopeless, saya sudah tidak menemukan jalan terang untuk menyelesaikan masalah saya sendiri," katanya.