Ahad 06 Aug 2023 16:05 WIB

Hanya Satu Rumah Diguyur Hujan, Warga Tasikmalaya Heran

Fenomena satu rumah yang diguyur hujan itu dilaporkan terjadi di Kelurahan Kahuripan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Warga berada di sekitar rumah yang dikabarkan diguyur hujan lokal, Ahad (6/8/2023). Rumah tersebut dilaporkan hanya satu-satunya yang diguyur hujan pada Sabtu (5/8/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Warga berada di sekitar rumah yang dikabarkan diguyur hujan lokal, Ahad (6/8/2023). Rumah tersebut dilaporkan hanya satu-satunya yang diguyur hujan pada Sabtu (5/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Warga di Kampung Margalaksana, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, heboh dengan fenomena hujan yang hanya mengguyur satu rumah. Fenomena itu dilaporkan terjadi pada Sabtu (5/8/2023).

Salah seorang warga, Titing (58 tahun), menyebut peristiwa itu terjadi pada Sabtu, sekitar pukul 04.30 WIB. Ketika itu, ia hendak pergi ke warung untuk membeli telur. Namun, setelah keluar dari gang kecil, ia melihat turun hujan.

“Sampai gang kelihatan hujan, saya pulang lagi, ambil payung,” ujar dia, saat ditemui di rumahnya, Ahad (6/8/2023).

Usai mengambil payung, Titing kembali berjalan menuju arung. Namun, ia merasa ada yang aneh. Ia melihat hujan hanya mengguyur satu rumah. Setelah melewati rumah itu, tak terasa ada hujan.

“Setelah lewat, kok tidak hujan. Saya langsung kasih tahu kakak saya. Hujannya di sini saja,” kata Titing, sambil menunjuk rumah yang diguyur hujan itu.

Titing mengaku takjub dengan fenomena itu. Pasalnya, langit pagi itu cerah, bahkan bulan masih terlihat terang.

Hujan itu disebut hanya mengguyur sebuah rumah dengan sedikit halaman. Luasan wilayah yang diguyur hujan itu hanya sekitar delapan kali empat meter. Sementara di atas area yang diguyur hujan tak terlihat awan hitam.

“Saya takut, merinding. Takut ada musibah karena yang kehujanan hanya ini saja. Di jalan mah tidak ada yang basah. Hujannya lumayan deras, tapi hanya di situ saja. Gerobak di samping rumah juga tidak kehujanan,” ujar Titing.

Menurut Titing, hujan itu terjadi sekitar 45-60 menit. Warga sekitar yang baru pulang sholat Subuh juga banyak yang berdatangan melihat fenomena hujan yang mengguyur satu rumah itu. Ketua rukun tetangga (RT) setempat juga sempat datang dan merekam kejadian tersebut. 

Titing mengatakan, hujan itu baru berhenti pada sekitar pukul 05.30 WIB. Sebelum hujan berhenti, listrik di salah satu rumah sempat mati. “Saya juga tidak tahu kenapa. Mudah-mudahan cuma fenomena biasa,” kata dia.

Beberapa warga lain yang ada di sekitar lokasi juga membenarkan fenomena hujan lokal itu. Warga merasa heran karena fenomena itu baru pertama kali terjadi di wilayah mereka.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement