REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebuah fenomena hujan lokal terjadi di Kampung Margalaksana, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, pada Sabtu (5/8/2023). Dalam kejadian itu, hanya ada satu rumah warga yang diguyur hujan.
Salah seorang warga sekitar, Titing (58 tahun), mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 04.30 WIB. Ketika itu, Titing hendak pergi ke warung untuk membeli telur. Namun, setelah keluar dari gang kecil, ia melihat hujan mengguyur.
"Sampai gang kelihatan hujan. Saya pulang lagi, ambil payung," kata dia saat didatangi ke rumahnya, Ahad (6/8/2023).
Usai mengambil payung, Titing kembali hendak bergegas ke warung. Namun, ia merasa ada yang aneh. Hujan yang terjadi itu hanya mengguyur satu rumah. Setelah melewati rumah itu, hujan tak lagi turun.
"Setelah lewat, kok tidak hujan. Saya langsung kasih tahu kakak saya. Hujannya hanya di sini saja," kata dia sambil menunjuk rumah yang diguyur hujan itu.
Titing mengaku takjub dengan fenomena itu. Pasalnya, langit pagi itu cerah. Bahkan, bulan masih terlihat jelas sinarnya. Hujan itu disebut hanya mengguyur sebuah rumah dengan sedikit halaman.
Luasan wilayah yang diguyur hujan itu hanya sekitar 8x4 meter. Sementara di atas area yang diguyur hujan, tak terlihat awan hitam seperti selayaknya hujan besar.
"Saya takut, merinding. Takut ada musibah. Karena yang kehujanan hanya ini saja. Di jalan mah tidak ada yang basah. Hujannya lumayan deras, tapi hanya di situ saja. Gerobak di samping rumah juga tidak kehujanan," ujar Titing.
Menurut dia, hujan itu terjadi sekitar 45-60 menit. Warga sekitar yang baru pulang shalat Subuh juga banyak yang berdatangan melihat fenomena itu. Bahkan, ketua rukun tetangga (RT) setempat juga sempat datang dan merekam kejadian tersebut.
Titing mengatakan, hujan itu baru berhenti pada sekitar pukul 05.30 WIB. Sebelum hujan berhenti, listrik di salah satu rumah sempat mati. "Saya juga tidak tahu kenapa. Mudah-mudahan cuma fenomena biasa," kata dia.
Beberapa warga lain yang ada di sekitar lokasi juga membenarkan fenomena hujan lokal itu. Warga merasa takjub, karena fenomena itu baru pertama kali terjadi di wilayah mereka.