Senin 07 Aug 2023 08:34 WIB

Dua Tewas dan 57 Orang Berhasil Diselamatkan dari Kapal Imigran di Italia

Terdapat dua kapal migran yang berangkat dari pelabuhan Sfax menuju daratan Eropa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Penjaga pantai Italia mengatakan pada hari Ahad (6/8/2023) bahwa mereka telah menemukan dua jenazah dan menyelamatkan 57 orang di lepas pantai selatan pulau Lampedusa.
Foto: AP
Penjaga pantai Italia mengatakan pada hari Ahad (6/8/2023) bahwa mereka telah menemukan dua jenazah dan menyelamatkan 57 orang di lepas pantai selatan pulau Lampedusa.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Penjaga pantai Italia mengatakan pada hari Ahad (6/8/2023) bahwa mereka telah menemukan dua jenazah dan menyelamatkan 57 orang di lepas pantai selatan pulau Lampedusa. Penemuan ini di saat ada laporan bahwa lebih dari 30 orang hilang setelah dua kapal karam, di perairan tersebut.

Kantor berita Ansa, mengutip keterangan para penyintas, melaporkan bahwa terdapat dua kapal migran yang berangkat dari pelabuhan Sfax, pusat krisis imigrasi di Tunisia. Kedua kapal mulai tenggelam pada hari Sabtu (5/8/2023), dalam perjalanan samudra menuju daratan Eropa.

Baca Juga

Kapal pertama membawa 48 orang, kapal kedua membawa 42 orang, kata Ansa. Disebutkan juga  bahwa penjaga pantai menemukan para penyintas sekitar 23 mil laut (46 km) sebelah barat daya Lampedusa. Sementara itu, dua jasad korban juga ditemukan, yakni seorang wanita dari Pantai Gading dan anaknya yang berusia satu tahun.

Seorang juru bicara penjaga pantai mengatakan bahwa ia hanya dapat mengonfirmasi jumlah korban yang selamat dan penemuan dua mayat. Sementara itu, lebih dari 2.000 orang telah tiba di Lampedusa dalam beberapa hari terakhir setelah diselamatkan di laut oleh kapal patroli Italia dan kelompok-kelompok LSM.

Kondisi cuaca yang ekstrem, karena angin kencang semakin memperumit situasi dan upaya penyelamatan di sekitar pulau tersebut. Sementara itu, sekitar 20 imigran telah terjebak sejak hari Jumat (4/8/2023), di sebuah tebing setelah perahu mereka menabrak bebatuan setibanya di Lampedusa. Sedangkan penjaga pantai tidak dapat menjangkau mereka melalui laut atau helikopter, kata media lokal.

Pada hari Ahad ini (6/8/2023), kelompok LSM Open Arms menulis di media sosial X bahwa mereka akhirnya mulai menurunkan 195 imigran laut yang diselamatkan di pelabuhan Brindisi, Italia selatan. Penyelamatan ini, setelah lebih dari dua hari mereka berlayar di samudra lepas dengan laut yang ganas.

Pemerintah sayap kanan Italia telah mengadopsi kebijakan untuk menugaskan pelabuhan-pelabuhan yang jauh untuk kapal-kapal amal. Langkah itu mereka anggap jauh lebih baik, daripada membiarkan mereka menurunkan para migran yang diselamatkan di Lampedusa atau Sisilia yang lebih dekat.

Penurunan mereka di pelabuhan terjauh, merupakan upaya kelompok anti imigran si Italia, agar para imigran mampu menyebar ke seluruh Eropa, bukan hanya Italia. LSM-LSM mengeluh bahwa hal ini meningkatkan biaya navigasi mereka dan memperpanjang penderitaan para penyintas.

Langkah ini dianggap telah mengurangi jumlah waktu yang dapat digunakan kapal-kapal amal untuk berpatroli di wilayah Mediterania di mana kapal-kapal karam lebih sering terjadi.

Italia mengalami lonjakan tajam dalam migrasi laut, dengan hampir 92.000 kedatangan yang tercatat sepanjang tahun ini, menurut data kementerian dalam negeri yang terakhir diperbarui pada hari Jumat, dibandingkan dengan lebih dari 42.600 pada periode yang sama pada tahun 2022.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement