REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memberikan pelatihan keterampilan menjahit kepada 16 difabel selama 33 hari ke depan. Pelatihan ini diberikan sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan partisipasi difabel dalam bidang kehidupan ekonomi maupun sosial.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Pekalongan Sri Budi Santosa di Pekalongan, Senin (7/8/2023), mengatakan, program pelatihan khusus difabel ini menggunakan dana yang bersumber dari dana bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN). "Kami berharap nantinya mereka bisa mendapat bekal keahlian menjahit dan dapat mandiri," kata Sri Budi.
Menurut dia, ada tiga kelompok difabel yang perlu upaya penanganan pemberdayaan yakni penyandang disabilitas fisik, tunanetra, tunawicara, dan tunarungu yang masing-masing membutuhkan pelatihan yang berbeda-beda. Pemberian pelatihan pada belasan difabel ini, kata dia, sebagai bentuk komitmen kepedulian pemkot untuk melakukan pemberdayaan dan pelatihan kerja pada mereka yang dinilai memiliki kekurangan.
Pada kesempatan itu, Sri Budi menyampaikan terima kasih kepada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan dan komunitas yang telah membantu mempersiapkan, mengoordinasikan, dan mengomunikasikan agar pelatihan bagi difabel ini dapat berjalan lancar.
"Kegiatan ini adalah bentuk perhatian, komitmen, dan keinginan pemerintah untuk melakukan pemberdayaan dengan memberikan bekal keterampilan bagi para difabel. Pasti tidak mudah, namun yang terpenting adalah punya semangat dan tekad hati kuat agar para peserta punya keahlian keterampilan," kata dia.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Zaenal Muhibbin berpesan pada para peserta agar memanfaatkan kesempatan pelatihan ini untuk menambah bekal keahlian. "Kami berharap nantinya mereka dapat terus mandiri. Jangan lelah berusaha dan semangat berlatih," kata dia.