REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan aspek keselamatan menjadi prioritas utama dalam setiap proyek transportasi yang dikerjakan BUMN. Hal ini juga menjadi salah satu poin utama dalam mempersiapkan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) maupun LRT Jabodebek.
"Semuanya, baik itu kereta cepat, LRT, atau KRL itu yang pasti keselamatan menjadi nomor satu," ujar Erick usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BEI dengan YBSI di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Erick menyampaikan evaluasi pun menjadi salah satu bagian dalam mempersiapkan operasional kereta cepat dan LRT agar dapat memberikan layanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Meski proyek tersebut telah dimulai sejak dirinya belum menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick tetap ingin memastikan keselamatan benar-benar menjadi prioritas utama.
"Kita tidak saling menyalahkan tapi kita perbaiki. Kemarin ketika Pak Wamen Tiko bicara itu reviu internal supaya jangan kejadian lagi. Itu jadi pelajaran, karena itu kita selesaikan buktinya, kereta cepat yang semua orang pesimistis, sekarang akan diresmikan," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Erick menyampaikan salah satu yang dievaluasi ialah sinkronisasi sistem oleh Siemens dan juga konsultan dari Inggris terkait operasional LRT. Sementara hal-hal lain tidak memiliki isu yang signifikan.
"Itu proses yang sedang kita jalankan, sinkronisasi sistem, Siemens yang keretanya berhenti belum nyambung tapi kalau masalah isu-isu lain saya rasa tidak ada masalah," kata Erick.