REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muslimah yang sudah berhijab terkadang mendapatkan pekerjaan yang mengharuskannya membuka hijab. Hal ini bisa cukup membuat "dilema" bagi Muslimah yang sedang butuh uang dari pekerjaan tersebut. Lantas, bagaimana harus bersikap?
Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, Prof KH Yahya Zainul Ma'arif mengatakan Anda tidak boleh mematuhi perintah “makhluk” untuk bermaksiat kepada Allah SWT. "Nggak boleh patuh kepada makhluk untuk bermaksiat kepada Allah SWT,” kata ulama yang akrab disapa Buya Yahya itu dilansir Youtube Al-Bahjah.
Buya Yahya menekankan, seorang Muslim dan Muslimah harus yakin pembagian rezeki Allah SWT tidak pernah salah. Karena itu, dia menyarankan Muslim atau Muslimah mengambil rezeki dengan cara yang benar. “Rezekimu nggak akan lari ke mana, dalam bekerja harus dengan keyakinan Allah SWT yang memberi,” ujar Buya Yahya.
Selain itu, Muslim dan Muslimah harus memiliki keyakinan bahwa pekerjaan, perusahaan, atasan hanya perantara saja. Karena itu, Muslim atau Muslimah tidak boleh menjual agama dan akhirat untuk mendapatkan rupiah. “Untuk mendapatkan berapa ratus ribu melepas kerudung, naudzubillah, nggak berkah, nggak sah sama sekali, ada dosa, imannya keropos seolah-olah rezeki hanya melalui bos itu saja. Ini adalah keroposnya iman, bukan sekadar pelanggaran melepas kerudung,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya menyarankan Muslim dan Muslimah menjauhi perjanjian yang melanggar Allah SWT. “Kalau ada perjanjian yang melanggar Allah SWT, nggak boleh ada perjanjian, nggak boleh Anda patuhi perjanjian tersebut,” ujar dia.
Dia mengatakan Muslim dan Muslimah harus berani kepada keyakinan. Buya Yahya khawatir jika seorang Muslim dan Muslimah sudah terbiasa menjual agama, maka dia akan mudah disogok, korupsi, culas, tidak peduli haram atau halal lagi. Setelah keluar dari tempat kerja itu, Muslim dan Muslimah harus yakin bahwa Allah SWT akan mengganti dengan sesuatu yang lebih besar.
“Jangan sampai pandangan Anda picik hanya itu saja rezekiku, ini kan kurang ajar kepada Allah SWT. Membangun keyakinan itu penting, kalau haram jangan mau,” kata Buya Yahya.