Selasa 08 Aug 2023 10:54 WIB

Kudeta Niger Sulitkan Rute Penerbangan Eropa di Seluruh Afrika

Sebagian besar penerbangan komersial Eropa dan Afrika bagian selatan tak bisa terbang

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Operator Eropa telah melaporkan gangguan dan menangguhkan penerbangan melintasi benua Afrika
Foto: AP
Operator Eropa telah melaporkan gangguan dan menangguhkan penerbangan melintasi benua Afrika

REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Operator Eropa telah melaporkan gangguan dan menangguhkan penerbangan melintasi benua Afrika pada Senin (7/8/2023). Pemerintah militer Niger menutup wilayah udaranya pada Ahad (6/8/2023).

“Penutupan wilayah udara Niger secara dramatis memperluas wilayah di mana sebagian besar penerbangan komersial antara Eropa dan Afrika bagian selatan tidak dapat terbang,” kata layanan pelacakan Flightradar24 dikutip dari Aljazirah.

Baca Juga

Pemerintah militer Niger bersiap menghadapi tanggapan dari Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS). Junta mengabaikan tenggat waktu untuk mengembalikan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan atau menghadapi ancaman intervensi militer.

Kekacauan perebutan pemerintahan ini membuat wilayah udara Afrika menghadapi gangguan geopolitik termasuk Libya dan Sudan. Beberapa penerbangan menghadapi jalan memutar hingga 1.000 km.

Air France telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Ouagadougou di Burkina Faso dan Bamako di Mali hingga 11 Agustus. Maskapai asal Prancis ini menyatakan pada Senin, waktu penerbangan yang lebih lama diperkirakan di wilayah Afrika Barat.

Juru bicara Air France menyatakan, maskapai itu memprediksi waktu penerbangan yang lebih lama dari bandara hub sub-Sahara dan penerbangan antara Bandara Charles de Gaulle di Paris. Sedangkan Bandara Accra di Ghana ditetapkan untuk beroperasi tanpa henti.

Tapi analis penerbangan James Halstead mengatakan, sebagian besar maskapai penerbangan harus mencari rute alternatif dan kesulitan. Maskapai-maskapai ini hanya memiliki sedikit jumlah koneksi udara di Afrika.

“Saya tidak yakin ini adalah gangguan besar … ini akan memengaruhi rute dari Eropa ke Nigeria dan Afrika Selatan dan mungkin dari Teluk ke Ethiopia ke Afrika Barat,” kata Halstead.

Juru bicara Lufthansa dan Brussels Airlines mengatakan, waktu penerbangan bisa antara satu setengah hingga tiga setengah jam lebih lama untuk penerbangan yang dialihkan. British Airways meminta maaf kepada pelanggan yang terkena dampak gangguan perjalanan. Maskapai itu mengatakan, sedang bekerja keras untuk membuat mereka melanjutkan perjalanan secepat mungkin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement