Selasa 08 Aug 2023 16:14 WIB

Pengusaha Taiwan dan Putranya Didakwa Kumpulkan Informasi Rahasia untuk Cina

Keduanya mengumpulkan dokumen militer rahasia untuk diserahkan ke pejabat Cina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Palu hakim (ilustrasi). Seorang pengusaha Taiwan dan putranya telah didakwa merekrut dua tentara yang diduga membantu mereka mengumpulkan informasi rahasia untuk Cina.
Foto: Blogspot.com
Palu hakim (ilustrasi). Seorang pengusaha Taiwan dan putranya telah didakwa merekrut dua tentara yang diduga membantu mereka mengumpulkan informasi rahasia untuk Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Seorang pengusaha Taiwan dan putranya telah didakwa merekrut dua tentara yang diduga membantu mereka mengumpulkan informasi rahasia untuk Cina.  Setelah pindah ke provinsi Fujian, tenggara Cina pada 2015 untuk melakukan bisnis, pria yang diidentifikasi dengan nama belakangnya Huang, dan putranya dibujuk oleh dua pejabat Cina untuk mengumpulkan dokumen rahasia pertahanan nasional.

"Keduanya bermaksud untuk membahayakan keamanan nasional, dan bersama-sama mengembangkan jaringan di Taiwan untuk memikat dan merekrut prajurit aktif," kata pernyataan jaksa, dilaporkan Al Arabiya, Selasa (8/8/2023). 

Baca Juga

Huang dan putranya didakwa melanggar undang-undang keamanan nasional dan undang-undang perlindungan rahasia negara. Sementara tentara yang direkrutnya didakwa melanggar KUHP Angkatan Bersenjata dan korupsi.

Huang dan putranya merekrut dua tentara yang bekerja untuk pertahanan udara dan divisi rudal angkatan udara. Ayah dan anak itu meminta mereka untuk menandatangani surat untuk berjanji setia ke Beijing serta mengatur agar mereka bertemu dengan pejabat Cina di luar negeri.

 

Kemudian bersama-sama mereka mengumpulkan delapan item tentang latihan Han Kuang atau latihan perang tahunan terbesar Taiwan yang berlangsung dua minggu lalu. Mereka juga mengumpulkan dokumen militer rahasia lainnya untuk diserahkan kepada pejabat Cina secara langsung atau melalui telepon genggam.

Cina mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Cina telah meningkatkan tekanan militer dan politik di Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

Kedua belah pihak telah saling memata-matai sejak berakhirnya perang saudara antara nasionalis Cina dan komunis pada 1949.

Kasus Huang terjadi setelah Kementerian Pertahanan Taiwan berjanji untuk meningkatkan upaya anti-spionase, menyusul penahanan seorang letnan kolonel angkatan darat yang diduga mengumpulkan intelijen untuk Beijing.

Sejumlah mantan pejabat tinggi militer Taiwan dalam beberapa tahun terakhir dituduh menjadi mata-mata untuk Beijing. Pada Maret, pensiunan laksamana angkatan laut dan mantan anggota parlemen didakwa atas dugaan upaya membangun jaringan mata-mata untuk Cina. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا شَهَادَةُ بَيْنِكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ حِيْنَ الْوَصِيَّةِ اثْنٰنِ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ اَوْ اٰخَرٰنِ مِنْ غَيْرِكُمْ اِنْ اَنْتُمْ ضَرَبْتُمْ فِى الْاَرْضِ فَاَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةُ الْمَوْتِۗ تَحْبِسُوْنَهُمَا مِنْۢ بَعْدِ الصَّلٰوةِ فَيُقْسِمٰنِ بِاللّٰهِ اِنِ ارْتَبْتُمْ لَا نَشْتَرِيْ بِهٖ ثَمَنًا وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰىۙ وَلَا نَكْتُمُ شَهَادَةَ اللّٰهِ اِنَّآ اِذًا لَّمِنَ الْاٰثِمِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila salah seorang (di antara) kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan (agama) dengan kamu. Jika kamu dalam perjalanan di bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian, hendaklah kamu tahan kedua saksi itu setelah salat, agar keduanya bersumpah dengan nama Allah jika kamu ragu-ragu, “Demi Allah kami tidak akan mengambil keuntungan dengan sumpah ini, walaupun dia karib kerabat, dan kami tidak menyembunyikan kesaksian Allah; sesungguhnya jika demikian tentu kami termasuk orang-orang yang berdosa.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 106)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement