REPUBLIKA.CO.ID, BOLOGNA -- Pembalap Mooney VR46, Marco Bezzecchi, memasuki situasi yang sedikit rumit. Ia harus memiliki salah satu dari dua pilihan sulit.
Itu karena kemampuannya yang mulai diperhitungkan saat bertempur di lintasan. Bezzecchi lantas menginginkan spek motor pabrikan Ducati, pada musim depan. Ini agar lebih mendukung penampilannya.
Saat ini, ia sudah memenangkan dua seri, dan berada di peringkat ketiga klasemen sementara. Rider 24 tahun itu muncul sebagai penantang gelar. Ducati mengakui yang bersangkutan layak mendapat dukungan teknis maksimal dengan mengendarai motor pabrikan.
Namun, Bezzeccchi tidak bisa mengendarai Desmosedici pada 2024, jika tetap bersama motor Valentino Rossi itu. Ia disarankan pindah ke Prima Pramac Racing. Pasalnya, motor spek pabrikan terbaru untuk tim satelit Ducati, hanya tersedia untuk Pramac Racing itu.
"Sejujurnya, ada kemungkinan bagi dia akan bergabung dengan Pramac, tapi itu belum pasti," kata Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, kepada Speedweek, dikutip dari crash.net, Rabu (9/8/2023). "Di satu sisi, Pramac memiliki opsi kontrak, mendapatkan mesin pabrikan saat ini, untuk kedua pembalap. Jika mereka menggunakan opsi itu, kita harus menghormatinya."
Ciabatti menjelaskan, untuk alasan internal, saat ini Ducati hanya melengkapi empat pembalap dengan mesin pabrikan. Sebelumnya, Ducati pernah mencoba memberi lima rider dengan spek yang sama pada 2022. Itu termasuk Luca Marini dari Mooney VR46.
"Itu tidak berhasil," kata Ciabatti.
Musim ini duo Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco, mencoba mesin Ducati spek terbaru. Keduanya bersama pasangan dari tim pabrikan, Franseco Bagnaia serta Enea Bastianini.