REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan limbah organik dan nonorganik menjadi hal serius di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Bahkan, Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbanyak kedua di dunia.
Kepedulian lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya dan pemilahan sampah, sejatinya harus dilakukan oleh setiap elemen masyarakat dari tingkat rumah. Kemudian, tingkat yang lebih tinggi di wilayah kecamatan dan kabupaten juga concern melakukan pemilahan sampah antara sampah organik dan sampah nonorganik.
Terkait kepedulian lingkungan, BRI Life turut berpartisipasi sekaligus berperan aktif dalam mendukung kegiatan ‘Jakarta Sadar Sampah’ dalam bentuk kerja sama sinergis dan kolaboratif bersama Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dan BEM UI 2023 untuk mewujudkan lingkungan hidup bersih, sehat, serta berkelanjutan.
Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution menjelaskan program yang dilaksanakan BEM UI sejalan dengan program BRI Life di mana turut memberikan perhatian dan andil guna memberikan manfaat bagi Indonesia. Implementasinya melalui pengabdian masyarakat, khususnya dalam persoalan sampah yang masih menjadi perhatian besar bagi keberlangsungan lingkungan hidup.
“BRI Life senantiasa berperan aktif dan ambil bagian dalam hal kepentingan masyarakat dan melalui integrasi program TJSL yang dilakukan. BRI Life juga berperan mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga keseimbangan alam dan kebersihan lingkungan melalui pengolahan sampah yang tepat,” ujar Ade dalam keterangannya, Rabu (9/8/2023).
Dia berharap program edukasi dan aksi terkait pengolahan dan pemilahan sampah yang dilakukan ini memberikan dampak yang nyata bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta.
Pelaksanaan program berkesinambungan sejak Juni 2023 ini dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat guna meningkatkan kesadaran memilah, mengolah, dan memanfaatkan sampah yang dilakukan di Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dan Kelurahan Menteng, Menteng, Jakarta Pusat.
Aspek teknis kegiatan ini terbagi dalam dua tahap, yakni melalui Penyu Putar atau Penyuluhan Publik Sekitar di mana tim relawan akan mengedukasi masyarakat tentang bagaimana mengurangi sampah sekali pakai, seperti kantong plastik, botol, dan lain-lain.
Tahap selanjutnya, Si Ramah merupakan proses realisasi dari penyuluhan yang dilakukan tim relawan berupa aksi dalam rumah, yaitu mengajak penghuni rumah memilah sampah mereka ke kantong-kantong plastik besar yang telah tim relawan sediakan.
“Nantinya tim relawan akan bekerja sama dengan petugas setempat memindahkan dan membuang sampah yang telah dipilah dengan baik ke tempat yang seharusnya,” katanya.
Wakil Ketua Pelaksana Program Jakarta Sadar Sampah X BEM UI 2023 Nabih Rijal Makarim menambahkan Kelurahan Tegal Parang merupakan kelurahan kedua yang menjadi lokasi pelaksanaan program ini.
“Dukungan dan sinergi yang diberikan BRI Life sangat signifikan dan kami hargai karena permasalahan sampah yang sedemikian kompleks tentunya membutuhkan keterlibatan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta,” katanya.