REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Junta militer Niger telah menolak upaya diplomatik terbaru untuk melantik kembali presiden yang digulingkan Mohamed Bazoum. Militer pun menolak usulan kunjungan oleh perwakilan Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), Uni Afrika, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (8/8/2023).
Laporan ini muncul dalam surat yang dilihat oleh AP. Isi surat itu menyatakan alasan keamanan yang jelas dalam suasana ancaman terhadap Niger. ECOWAS telah mengancam akan menggunakan kekuatan militer jika junta tidak mengembalikan Bazoum pada hari 6 Agustus 2023, tenggat waktu yang telah diabaikan.
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Victoria Nuland bertemu dengan para pemimpin kudeta pada Senin (7/8/2023). Militer Niger menolak untuk mengizinkannya bertemu dengan Bazoum dan tidak mau menerima permintaan untuk memulai negosiasi serta memulihkan aturan konstitusional.
“Percakapan ini sangat jujur dan terkadang cukup sulit karena, sekali lagi, kami mendorong solusi yang dinegosiasikan. Tidak mudah mendapatkan daya tarik di sana. Mereka cukup tegas dalam pandangan mereka tentang bagaimana mereka ingin melanjutkan," kata Nuland kepada wartawan melalui telepon dari Niamey, ibu kota Niger.