REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat mengalokasikan anggaran untuk kegiatan keagamaan setahun ini sebanyak Rp 110 miliar. Anggaran tersebut sebagai bentuk komitmen pembangunan manusia dari sisi spiritual.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim mengatakan selain membangun infrastruktur, pemerintah juga berkomitmen dalam pembangunan manusia, di antaranya melalui bidang keagamaan.
"Di antara anggaran yang kita tingkatkan itu, tahun ini kita juga mulai lagi kegiatan Bogor Mengaji, meningkatkan insentif untuk 3.500 guru mengaji," katanya usai kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang ke-42 dan Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) yang ke-3 untuk tingkat Kota Bogor, Rabu (9/8/2023).
Selain mendukung kegiatan keagamaan, Pemkot Bogor juga berkomitmen meningkatkan sarana prasarana keagamaan, termasuk Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ). Hal ini akan membuat banyak anak di Kota Bogor bisa berprestasi dari bidang keagamaan.
"Ke depan kualitas dari penyelenggaraan MTQ dan MQK bisa semakin meningkat, lingkungannya mendukung," ujarnya.
Kepala Bagian Kesra Setda Kota Bogor Abdul Wahid melaporkan MTQ merupakan agenda rutin tiap tahun yang diselenggarakan dari tingkat kecamatan hingga nasional. MTQ bertujuan membumikan Alquran serta sebagai syiar Islam.
MTQ tingkat Kota Bogor kali ini mengambil tema "MTQ Memperkuat Bogor Sebagai Kota yang Religius tanpa Harus Kehilangan Kearifan Budaya Lokal". Dalam MTQ kali ini juga, ada 21 cabang yang dimusabaqahkan.
Dalam menyemarakkan kegiatan, ada stan bazar yang memeriahkan MTQ dan MQK yang berdiri di plaza Masjid Raya Bogor. MTQ dan MQK akan berlangsung dari 9 Agustus hingga 12 Agustus 2023.
"Berbarengan dengan MTQ juga diselenggarakan MQK ke-3 tahun 2023 dengan tiga cabang. Dengan total peserta 603 orang yang merupakan perwakilan dari enam kecamatan serta perwakilan dari pondok pesantren salafi yang ada di Kota Bogor," jelasnya.
