REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa depan Marco Bezzecchi jadi perbincangan hangat. Ia dilaporkan diminta untuk memilih antara tetap bersama tim Valentino Rossi, Mooney VR46, atau pindah ke Pramac dan memiliki motor Ducati dengan spesifikasi terbaru.
Kontrak VR46 dengan Ducati masih sampai akhir musim depan. Namun VR46 terbuka pindah ke tim Yamaha, yang menjadikan Bezzecchi bisa menjadi pembalap tim Garpu Tala tersebut.
Kubu Ducati pun menyadari peluang tersebut. Namun mereka tampaknya tidak akan tinggal diam.
"Mungkin ya, mungkin tidak. Karena sebagian besar pembalap menginginkan Ducati, karena ini adalah motor terbaik secara keseluruhan," kata direktur Ducati Paolo Ciabatti kepada Speedweek, dilansir Crash Net, Kamis (10/8/2023).
Jika Bezzecchi memilih pindah ke Pramac Racing untuk mendapatkan motor Desmosedici GP24, itu jelas akan menghilangkan kekhawatiran bahwa dia bisa tergoda ke Yamaha bersama Rossi jika VR46 benar-benar berpindah mesin. Akan tetapi pembalap Italia harus memutuskan antara sekarang dan GP Austria pada 18-20 Agustus kata Ciabatti.
"Honda akan meningkat tahun depan, begitu juga Yamaha. KTM sudah memiliki terlalu banyak pengendara. Hal-hal bisa berubah. Tapi seperti saat ini, Marco harus beralih ke Pramac jika ia menginginkan Desmosedici GP24," sambung Ciabatti.
Bezzecchi telah memenangkan dua Grand Prix pada 2023. Dia hanya terpaut enam poin dari Jorge Martin di posisi kedua pada Kejuaraan Dunia.
Meski nantinya Bezzecchi memilih tetap bersama VR46, Ciabatti mengaku akan tetap memberikan dukungan dengan cara terbaik bagi rider asal Italia itu. Pembalap berusia 24 tahun menjadi prioritas Ducati setelah muncul sebagai penantang gelar sejati pada paruh pertama musim MotoGP 2023.