REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid mengatakan bahwa tokoh Nahdlatul Ulama (NU) tentu menjadi pertimbangan pihaknya terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Rasyid Baswedan. Namun menurutnya, pertimbangan yang tak kalah pentingnya adalah sosok tersebut dapat menjangkau generasi milenial yang jumlahnya mencapai 58 persen.
"Kalau dari kami tentu melengkapi itu baik ya, tapi melengkapi itu juga banyak faktor yang harus dilengkapi. Termasuk melengkapi kalangan milenial yang harus dijangkau secara maksimal itu juga bagian yang juga dipertimbangkan," ujar Hidayat di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Menurutnya, nama-nama yang beredar menjadi cawapres untuk Anies perlu dibicarakan bersama oleh Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Sehingga saat Anies mengumumkan nama tersebut, ketiga partai di Koalisi Perubahan untuk Persatuan tersebut sama-sama sepakat.
"Inilah saatnya beliau (Anies) mengajak untuk duduk bersama, untuk menyepakati siapa nama, dan tentu kami sepakat dengan apa yang beliau teriakan terakhir, harus orang yang berani dan tidak mempunyai kasus di masa lalu," ujar Hidayat.